BELAWAN- Rasa aman dan nyaman saat ini tampaknya sulit didapat di Dermaga Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I Belawan. Hal tersebut semakin menambah catatan panjang tentang buruknya kinerja petugas keamanan serta instansi terkait di wilayah tersebut. Bagaimana tidak, Kapal Tangker pengangkutCrude Palm Oil (CPO) berbendera Negara Cyprus milik MT Nordocean yang baru sandar pada hari Minggu 8 Juli 2018 dijarah oleh kawanan perampok bersenjata tajam.Akibatnya, kapal asing ini kehilangan stainless steel reducer berbagai ukuran.

Karena, dalam menjalankan aksi nekatnya, kawanan pelaku menggunakan kapal kayu bermesin naik ke atas kapal dan mengancam awak kapal yang sandar di dermaga 106 Pelabuhan Ujung Baru Belawan dengan menggunakan senjata tajam.

Melihat kawanan perampok bersenjata kelewang itu, para awak kapal tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya, para pelaku sukses menjalankan aksinya dan membawa kabur stainless steel reducer berbagai ukuran tersebut.

Sontak, peristiwa yang kerap terjadi di kawasan tersebut meresahkan agensi kapal PT Bintang Samudra Utama (BSU).

Ironisnya, kendati kejadian tersebut telah sering terjadi, namun hingga saat ini pihak terkait belum mampu mengungkap indentitas para pelaku yang kerap beraksi di areal pelabuhan bertaraf internasional tersebut.

Oleh sebab itu, pihak keagenan kapal melaporkan peristiwa itu ke sejumlah instansi yang bertanggung jawab di Otoritas Pelabuhan (OP) Belawan.

Dalam surat bernomor 017/BSU-BLW/VII/2018, Kepala Operasi PT Bintang Samudra Utama, Reza yang ditujukan kepada Pelindo 1 Cabang Belawan bukan saja menceritakan kronologis tindak kejahatan yang menimpa MT Nordocean.

Akan tetapi, lebih dari itu, pihak keagenan meminta adanya jaminan keamanan bagi pengguna jasa di lingkungan Pelabuhan Belawan.

Bersamaan dengan itu, surat yang ditujukan kepada General Manager PT Pelindo I Cabang Belawan, Yarham Hafidz ini juga ditembuskan kepada organisasi pengusaha pelayaran Indonesian National Shipowner Association(INSA).

Dengan adanya kejadian ini, pihak agen kapal menyayangkan minimnya keamanan di Pelabuhan kelas utama tersebut.

Apalagi, kapal-kapal asing yang bersandar kerap menjadi korban tindak kejahatan serupa.

“Aksi Kejahatan ini sangat meresahkan serta mengganggu perekonomian di Sumatera Utara. Harapannya, kejadian ini tidak terulang lagi. Oleh karena itu, kita meminta agar pengamanan segera diperketat,” ungkap Reza, Selasa (10/7/2018)

Sementara itu, Coporate Secretary Pelindo I M Eriasnyah ketika dikonfirmasi terkait aksi perampokan tersebut tidak menjawab.

Padahal, pesan singkat lewat Aplikasi WhatsApp yang dikirim telah dibaca namun Eriansyah hanya memilih bungkam seribu bahasa.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Jerico Lavian Chandra dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan peristiwa perampokan itu.

Begitupun, orang nomor satu di Satreskrim Polres Pelabuhan Belawan yang baru beberapa hari menjabat ini menyatakan pihaknya akan mengecek apakah sudah ada laporan terkait hal itu.‎

“Untuk saat ini belum ada laporannya. Tapi nanti akan saya cek lagi,” tandasnya