MEDAN - Kecepatan dalam dunia digital kini punya implikasi lainnya, karena publik dengan begitu mudahnya mengakses berita-berita palsu atau hoax. Untuk itu, semua pihak yang berkecimpung di dunia jurnalistik diharapkan ikut bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas pemberitaan, baik itu untuk platform lama maupun platform baru di dunia digital yang kini terus bergerak. Hal ini dikatakan Direktur Bisnis Tempo Group, Y Tomi Aryanto pada acara The Future of Digital Journalism yang digelar Kantor Perwakilan (KPw) BI Sumut didampingi Kepala Grup Sistem Pembayaran BI Sumut, Andiwiana Septonarwanto, Kamis (5/7/2018).

“Semua pelaku jurnalistik, baik itu wartawannya maupun stakeholder yang ada mempunyai kontribusi guna memperbaiki kualitas jurnalistik agar lebih baik atau sebaliknya,” katanya.

Karenanya sebagai pelaku industri media diharapkan ikut berperan memperbaiki situasi ini dengan memberikan verifikasi terkait berita-berita tersebut apakah akurat dan sumbernya bertanggung jawab.

“Ini tugas jurnalistik kita untuk memperbaikinya agar semakin profesional dan semakin dipercaya oleh publik.Kita mewakili kepentingan publik untuk menyampaikan berita yang betul-betul terjadi sesuai fakta dan terverifikasi dengan baik,” terangnya.

Dikatakannya, guna mengurangi penyebaran berita-berita palsu maupun berita yang sifatnya mengadu domba sehingga bisa memicu terjadinya hal-hal lebih buruk di tengah masyarakat. Untuk itu lembaga pers dan asosiasi lainnya setiap waktu juga harus mengoreksi sejumlah kekurangan perusahaan media untuk memperbaiki kualitasnya.

“Saya kira lembaga pers maupun perusahaan media ikut bertanggung jawab. Perusahaan media bertanggung jawab memperbaiki diri baik itu kualitas jurnalisnya maupun cara kerjanya agar sesuai seharusnya,” pungkasnya.