JAKARTA - Tindakan kekerasan dan dugaan kriminalisasi kepada wartawan kembali terjadi akhir-akhir ini, dimana ada dua wartawan yang menjadi korban yakni M.Yusuf di Kalimantan Selatan dan Oryza A. Wirawan, dikeroyok suporter dan pemain Dharaka Sindo saat meliput pertandingan Persid Jember vs Dharaka Sindo di stadion Jember Sport Garden, kemarin.

Melihat hal itu, Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Abdul Kharis Alamasyhari mengaku sangat menyayangkan, sekaligus turut berduka atas kejadian kekerasan terhadap dua wartawan tersebut.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun mengatakan, wartawan dalam menjalankan profesi dan tugas jurnalistiknya harus dihormati dan dihargai karena sebagai bentuk corong informasi kepada masyarakat luas.

"Tidak seharusnya seperti itu, bagaimana pun saat wartawan menjalankan tugas itu harus dihargai dan bilamana ada ditemukan kesalahan sudah seharusnya tidak melalui jalur main hakim sendiri karena ada aturan dan hukum yang berlaku di Indonesia," ujar Kharis di Jakarta, Kamis (5/7).

Dirinya pun meminta kepada Dewan Pers untuk lebih aktif dan mengambil kebijakan yang cepat dan baik agar peristiwa serupa tidak terjadi kembali lagi.

"Dewan Pers harus aktif jika ada hal seperti ini, saya harap jangan sampai terjadi seperti saat ini," tandasnya.

Terkait adanya dugaan oknum berseragam loreng dalam pengeroyokan di Jember, Kharis menambahkan, pihaknya akan segera membangun komunikasi dengan Dharaka Sindo dimana Club tersebut merupakan hasil merger dua klub sepak bola dari Dharaka milik TNI dan Samudra Indonesia (Sindo).

"Kami sebagai mitra kerja TNI tentunya akan menyampaikan hal ini, sejak awal saya selalu menekankan kepada TNI dalam langkah dan kebijakan apapun kepada masyarakat haruslah melakukan pendekatan humanis bukan anarkis. Jadi adanya hal ini akan kami sampaikan semoga permasalahan ini terselesaikan dengan baik," tutup politikus yang gemar olahraga ini.***