TAPANULI SELATAN - PT Agincourt Resources sebagai pengelola Tambang Emas Martabe untuk ketiga kalinya menggelar diseminasi dan sosialisasi hasil uji laboratorium sampel air sisa proses yang dialirkan ke Sungai Batangtoru. Diseminasi dan sosialisasi hasil uji laboratorium yang dilakukan di laboratorium terakreditasi PT Intertek Utama Services, Bogor, Jawa Barat tersebut digelar pada Jumat (29/6) pekan lalu di lingkungan Tambang Emas Martabe, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 100 orang yang terdiri dari anggota Divisi Sampling dan Evaluasi Tim Terpadu Pemantau Kualitas Air Limbah Tambang Emas Martabe, SKPD Tapanuli Selatan seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan, serta masyarakat di sekitar tambang. Selain itu, hadir pula Camat Batangtoru, Danramil Batangtoru dan perwakilan Lembaga Konsultasi Masyarakat Martabe (LKMM).

Hasil uji laboratorium sampel air sisa proses dan air Sungai Batangtoru yang diambil pada April 2018 tersebut menunjukkan bahwa semua parameter memenuhi baku mutu kecuali endapan tersuspensi atau dikenal dengan Total Suspended Solid (TSS) di Sungai Batangtoru yang diakibatkan oleh berbagai aktivitas lain di hulu sungai Batangtoru.

Berdasarkan evaluasi hasil uji laboratorium, Divisi Evaluasi Tim Terpadu menyimpulkan kualitas limbah cair Tambang Emas Martabe memenuhi baku mutu yang tercantum dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.202 Tahun 2004, dan kualitas air Sungai Batangtoru memenuhi baku mutu yang ada dalam Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Kelas II.

Ketua Tim Terpadu Pemantau Kualitas Air Limbah Tambang Emas Martabe Ir. H. Aswin Effendi Siregar, MM, MH yang juga merupakan Wakil Bupati Tapanuli Selatan menyatakan hasil uji laboratorium ini betul-betul dilakukan di laboratorium dengan independensi terbaik. “Apalagi sampel airnya dibawa langsung oleh masyarakat lingkar tambang,” kata Aswin. Menurut Aswin, masyarakat lingkar tambang yang tergabung dalam Tim Terpadu merupakan ujung tombak yang melihat dan memperhatikan langsung sejauh mana sampling diambil dari Sungai Batangtoru.

“Banyak proyek tambang di Indonesia tapi hanya disini masyarakat bisa mengawal dan memperhatikan bagaimana sampel air sisa proses tambang diambil untuk selanjutnya diuji di laboratorium  independen. Kami tentunya mengapresiasi PT Agincourt Resources atas kerjasamanya dalam hal ini,” kata Aswin.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Lingkungan dan Kependudukan, Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. Dr. Ing Ternala A. Barus, MSc, memaparkan bahwa lembaganya telah bekerjasama dengan PT Agincourt Resources melakukan survey biologi perairan di sekitar Tambang Emas Martabe. Kegiatan survey ini mencakup kerjasama penelitian inventarisasi biota perairan (ikan, benthos plankton) serta analisa logam berat untuk melihat pengaruh kegiatan proyek Martabe terhadap keberadaan Biota Perairan.

Ternala menjelaskan lokasi penelitian meliputi aliran sungai Aek Pahu Hutamosu yang mengalir di bagian lereng timur proyek tambang Martabe, dan sungai Aek Pahu Tombak, yang mengalir di lereng barat wilayah proyek.  Sedangkan Sungai lainnya adalah Sungai Batangtoru, yang  terletak di selatan wilayah proyek tambang yang akan menerima aliran air dari instalasi pengolahan air limbah serta sungai Aek Bongbongan yang bermuara ke Sungai Batangtoru.

 Menurut Ternala, dari hasil penelitian dan pengukuran, diperoleh bahwa tidak ada penurunan panjang dan berat ikan selama masa penelitian dilakukan (Oktober 2012 s/d 2017). “Aktivitas mining tidak terlalu mempengaruhi keberadaan spesies ikan di Aek Pahu Tombak, Hutamosu dan di Sungai Batangtoru,” terang dia.

Ternala menambahkan semua kandungan logam berat yang ditemukan dalam ikan yang diamati di semua stasiun pengambilan sampel masih jauh di bawah ambang batas standar kualitas nasional yang diijinkan, jadi masih aman untuk dikonsumsi. (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia (1989) Nomor: 03725/B/SK/1989).

Direktur Operasi PT. Agincourt Resources, Ed Cooney menyatakan kegiatan diseminasi dan sosialisasi menunjukkan konsistensinya terkait dengan transparansi pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Menurutnya, sejak Tambang Emas Martabe beroperasi secara komersial, manajemen memberikan perhatian khusus terhadap pengelolaan lingkungan, terutama pada kualitas air sisa proses ke Sungai Batangtoru. “Kami meyakini dengan pelaksanaan diseminasi dan sosialisasi ini, masyarakat dapat mengetahui yang kami dan Tim Terpadu selama ini lakukan. Hasilnya ujinya juga dapat menjadi barometer kepercayaan masyarakat terhadap komitmen kami selama ini," kata Ed Cooney. Ini merupakan kali ketiga pelaksanaan diseminasi dan sosialisasi hasil uji laboratorium air sisa proses tambang emas Martabe setelah sebelumnya dilakukan pada Oktober 2016 dan Mei 2017.