SIMALUNGUN - Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, meninjau langsung Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, pasca dihentikannya pencarian dan evakuasi korban maupun bangkai KM Sinar Bangun.

Saat meninjau proses evakuasi di hari terakhir, Luhut juga berdialog dengan keluarga korban untuk mendengarkan keluh kesah mereka.

Dalam kesempatan itu, Luhut menyampaikan akan menjamin anak-anak korban KM Sinar Bangun tidak akan putus sekolah.

"Yang paling penting itu sekolah, nanti anak-anak yang orang tuanya sudah pergi (korban KM Sinar Bangun) kita akan sekolahkan. Tidak usah uang pemerintah, uang pribadi saya saja," kata Luhut saat berdiskusi dengan keluarga korban di tenda Basarnas, Tigaras, Simalungun.

Tidak hanya sekolah, Luhut juga membuka pintu kepada keluarga korban bila ada keluhan setelah tragedi KM Sinar Bangun.

"Nanti kalau ada apa-apa hubungi saja saya langsung, tidak usah lewat orang lain. Kita akan layani semampu kita, jadi ibu/bapak tak usah takut," ujar Luhut yang didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Utara (BPBD Sumut), Riadil Akhir Lubis, Bupati Simalungun Jopinus Ramli Saragih dan Tim Basarnas.

Setelah berdiskusi dengan keluarga korban, Luhut langsung menaiki KMP Sumut II bersama keluarga korban dan pimpinan daerah untuk menabur bunga di titik tenggelamnya KM Sinar Bangun. Setelah kembali ke Pelabuhan Tigaras, Luhut bertolak ke Bandara Silangit menggunakan helikopter Basarnas.

Sementara itu Bupati Simalungun, JR Saragih, menyampaikan bahwa ada juga santunan dari Kementerian Sosial dan Pemerintah Kabupaten Simalungun untuk kelaurga korban, termasuk dari Jasa Raharja.

"Ya, Kementerian Sosial akan memberikan santunan kepada keluarga korban sebesar Rp 15 juta. Dari Pemkab Simalungun Rp 2 juta dan dari Jasa Raharja Rp 50 juta," ungkap JR Seragih.***