TAPUT - Informasi yang dirilis sejumlah media massa bahwa komisioner Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Tapanuli Utara (Taput) sangat tertekan oleh aksi ribuan massa pendemo saat menerima pelaporan dugaan pelanggaran Pilkada 2018 pada Kamis (28/6/2018), dibantah tegas Ketua Panwaslih Taput, Sardion Situmeang SH.

Sardion Situmeang menyatakan, terpublikasinya pemberitaan dengan mencatut pernyataannya selaku ketua Panwaslih dalam keadaan tertekan adalah tidak benar dan sama sekali tanpa ada konfirmasi kepadanya atau publikasi sepihak.

"Saya sebagai ketua Panwaslih Taput dan anggota Panwaslih Edward Lumbantobing, tidak ada dikonfirmasi oleh wartawan Antaranews terkait pemberitaan di media Antara yang menyebut kami memberikan pernyataan atas adanya tekanan dari massa yang melakukan demo pasca Pilkada Taput," ungkap Sardion di Kantor Panwaslih Taput, Desa Hutagalung, Tarutung.

Sardion menjelaskan, dugaan pengumuman perolehan hasil suara oleh pihak Desk Pilkada Pemkab Taput diduga pemicu atau biang kerok terjadinya kekisruhan di Pilkada Taput, hal itu bukan acuan pihaknya.

"Panwaslih dipastikan tidak menerima hasil pengumuman desk Pilkada yang sudah mengumumkan kemenangan salah satu Paslon. Itu bukan satu acuan di lembaga Panwaslih Taput," tegas Sardion.

Pantauan terlihat di Kantor Panwaslih Taput disibukkan dengan jadwal pemeriksaan 5 komisioner KPUD Taput, juga pemeriksaan saksi tim Paslon Bupati nomor urut 2 Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat-Frengki Pardamean Simanjunta perihal dugaan pelanggaran Pilkada yang tergolong terstruktur, sistematis dan masif (TSM).

Togap Rajuandi Sianturi SH tim advokasi JTP-Frends membenarkan kehadiran puluhan saksi di kantor Panwaslih adalah dalam rangka pemeriksaan saksi-saksi terkait laporan-laporan pelanggaran yang diduga dilakukan oleh tim Paslon Bupati nomor urut 1, Nikson Sarlandy.

"Upaya tersebut sebagai langkah upaya hukum tim advokasi JTP-Frends terhadap pelanggaran penyelenggara pemilu yang sudah tergolong terstruktur sistematis dan Masif," ujar Togap Sianturi.

Togap Sianturi mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan segala berkas dan saksi-saksi, untuk mengungkap temuan-temuan selama tahapan Pilkada sampai hari pencoblosan 27 Juni 2018.

Terlihat, puluhan personel BKO Brimob dan Polres Taput melakukan pengamanan di kantor Panwaslih Taput, guna memberi kenyamanan proses berlangsungnya tahapan Pilkada di kantor tersebut. ***