SIMALUNGUN - Pencarian korban hilang tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba pada 18 Juni 2018 berakhir hari ini. Belum ada keputusan apalah pencarian diperpanjang atau disetop selamanya. Besok, rencananya Tim Basarnas akan mengundang keluarga korban.

Apalagi, Basarnas menyatakan mustahil untuk mengangkat bangkai kapal dari kedalaman 429 meter dan jenazah dari kedalaman 450 meter.

"Hasil rapat Tim Gabungan memutuskan,untuk mengundang para keluarga korban untuk bertemu dengan Tim Gabungan, Minggu (1/7)," kata Kepala Deputi Operasional dan Kesiagaan Basarnas, Nugroho, Budi W didampingi Bupati Simalungun, JR Saragih, di Posko Utama Pencarian Korban KM Sinar Bangun, Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun.

JR menambahkan, dalam pertemuan itu, mereka akan menjelaskan kepada para keluarga korban tentang kondisi serta hasil apa yang dapat didapat, termasuk dengan segala risikonya.

"Kita akan jelaskan semuanya, termasuk risiko jasad yang akan hancur kalau dipaksakan untuk diangkat. Mungkin hanya baju korban aja yang sampai ke atas",jelas JR Saragih.

Nugroho dan JR Saragih berharap, penjelasan dari Tim Gabungan nantinya bisa diterima para keluarga korban serta bisa mengikhlaskan kepergian saudara-saudara mereka yang jadi korban.

"Bila hal tersebut sudah bisa berterima di hati para keluarga korban, maka selanjutnya pemerintah dan Tim Gabungan serta para keluarga korban, akan menentukan langkah-langkah selanjutnya yang layak, pantas dan tepat untuk dilakukan," kata Nugroho.

Sebelumnya, Nugroho mengatakan, pengangkatan bangkai KM Sinar Bangun mustahil bisa dilakukan. Ia menjelaskan bahwa bangkai kapal berada di kedalaman sekitar 420 meter, sementara beberapa korban dan sepedamotor berada di kedalaman 450 meter.

"Dengan kondisi seperti itu,mustahil bisa mengangkat kapal tersebut dari dasar danau.Sebab sampai saat ini kita belum memiliki alat untuk mengangkat kapal di kedalaman 450 meter," katanya,di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun.

Nugroho menambahkan bahwa 3 hari waktu tambahan pencarian korban,akan berakhir hari Sabtu ini."Jadi kami tim gabungan akan mengadakan rapat lagi nanti. Apakah pencarian akan dihentikan atau ditambah lagi waktu pencariannya,akan ditentukan dari hasil rapat nanti," jelas Nugroho.

Menurut Nugroho. lagi, secara teknis pengangkatan para korban dari dasar danau sangat berisiko yaitu jasad korban bisa tercerai berai.

"Kalau dilakukan pengangkatan para korban, maka risikonya jasad korban bisa hancur tercerai berai.Maka hal ini akan kita koordinasikan dengan para keluarga korban, apakah mereka setuju atau tidak," jelasnya.***