DELI SERDANG - Tuan rumah PSDS Deli Serdang harus tersingkir lebih awal di piala Indonesia, usai kalah 1-3 atas tamunya Aceh United di Stadion Baharoeeddin Siregar, Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (30/6/2018) sore.

PSDS sebenarnya mampu memberikan perlawanan sengit atas Aceh United di babak pertama, dengan menahan seri 1-1. Aceh United unggul terlebih dahulu di menit ke-16 lewat Yongki Aribowo. PSDS mampu menyamakan skor dua menit berselang melalui kapten M Irsan. Di awal babak kedua PSDS sebenarnya mampu menekan lini pertahanan tim lawan, namun belum ada satu gol pun yang tercipta. Sang tamu justru mampu kembali unggul pada menit ke-69 berkat gol yang dicetak Zoel Fhadly. Tim Laskar Iskandar Muda kembali memperlebar skor menjadi 3-1, berkat gol kedua Zoel Fhadly di menit ke-75.

Dengan kemenangan ini memastikan Aceh United melangkah ke putaran kedua piala Indonesia, sedangkan PSDS harus tersingkir lebih awal di laga perdana.

Asisten pelatih PSDS, Suwanto mengatakan, secara pengalaman timnya memang kalah dibanding tim lawan. Meskipun segala upaya telah ditampilkan oleh anak asuhnya untuk mengimbangi skuad Aceh United. “Yang jelas dari segi pengalaman kita kurang. Rata-rata pemain kita masih dibawah usia 23 tahun. Jadi masih kurang pengalaman,” ucapnya.

Lebih lanjut Suwanto mengakui, lini pertahanan timnya juga dinilai masih lemah khususnya saat mendapat serangan dari tim Aceh United. Hal itu dikatakan Suwanto wajar, mengingat sampai saat ini tim pelatih masih terus mencari pemain potensial yang akan perkuat tim traktor kuning di Liga 3 musim ini.

“Kita sudah memberikan arahan kepada pemain semaksimal mungkin. Tapi, pemain bisa saja di luar kontrol ya. Memang antara tim inti dan bayangan jauh, makanya kita sampai saat ini masih terus cari sosok pemain. Kan masih ada degradasi dan promosi,” ucapnya.

Sementara pelatih Aceh United Simon Elissetche mengapresiasi kemenangan yang diraih timnya di laga awal piala Indonesia. Meskipun di laga tersebut, pelatih berkebangsaan Chile ini masih menyoroti kelemahan timnya. “Tim beberapa saat kelihatan buruk, dan tim lawan kelihatan lebih bagus daripada kita. Dari awal pertandingan kami bermain opensif dan coba kuasai bola. Tapi, setelah gol PSDS, mereka tampil lebih percaya diri dan semangat laur biasa. Mereka tekan kita tidak bisa jalan dengan baik, makanya permaianan kita rubah sedikit untuk menekan zona pertahanan PSDS,” ucapnya.

Pada laga tersebut, Simon menurunkan tim pelapis yang dipadu dengan sejumlah pemain inti seperti Syakir Sulaiman. Secara kolektif, Simon menilai memang kualitas tim utama dengan pelapis masih kalah jauh.

“Secara kolektif tentu masih beda jauh karena tim inti sudah bermain di beberapa liga, prestasi sudah teruji dan bermain semakin bagus. Tapi ada beberapa pemain pelapis yang main baik hari ini. Itu yang kami berharap di pertandingan ini. Pemain nengambil kesempatan ini untuk bersaing dengan pemain inti dan menjadi opsi masuk menjadi pemain inti,” jelasnya.

Pada laga tersebut wasit harus mengeluarkan dua kartu merah masing- masing bagi kapten PSDS M Irsan dan Aceh United, Bryan Muharram. ***