TAPUT - Seribuan pendukung calon Bupati/Wakil Bupati Tapanuli Utara (Taput), Jonius Taripar Hutabarat - Frengky Pardamean Simanjuntak (JTP-Frends) kembali berunjuk rasa di kantor KPU setempat, Jalan SM Simanjuntak, Tarutung, Jumat (29/6/2018). Mereka mendesak KPU mengungkap dugaan kecurangan dalam Pilkada taput 27 Juni 2018 yang diduga dilakukan slaah satu pasangan calon.

Kapolda Sumatera Utara yang diwakili Direktur Narkoba Polda Sumatera Utara, Kombes Henry Marpaung menerangkan, hari ini juga KPU Sumatera Utara akan hadir di Kantor KPU Taput. Menurutnya, nanti 10 orang perwakilan pengunjuk rasa dipersilakan masuk ke kantor KPU Taput.

"Jadi kami harap masyarakat tetap tenang dan menjaga situasi yang aman dan kondusif," ujarnya.

Pada Kamis pagi (28/6/2018), massa mengepung Kantor KPU Taput, selanjutnya bergerak ke Kantor Panwaslih, dilanjutkan pada sore hingga malam ke gedung DPRD. Massa menuntut agar paslon nomor urut 1 Nikson-Sarlandi didiskualifikasi karena diduga melakukan kecurangan dalam PIlkada Taput 2018, yang menurut data desk Pilkada Taput keluar sebagai pemenang dengan meraih 46,03%, sedangkan Taripar-Frengky 40,67%.

Salah seorang orator massa mengatakan kepada para wartawan bahwa bentuk kecurangan berupa pencoblosan surat suara yang disimpan di kantor KPUD Taput oleh oknum pegawai KPUD Taput.

"Kami dari pendukung JTP menuntut agar paslon nomor urut 1 Nikson-Sarlandi didiskualifikasi karena melakukan kecurangan," tegasnya.***