SIMALUNGUN - Kedalaman Danau Toba menjadi persoalan bagi tim SAR gabungan untuk mengevakuasi bangkai Kapal Motor Sinar Bangun yang telah terekam oleh Remotely operated vehicle (ROV).

"Semalam tim sudah menemukan dan menentukan titik target. Hari ini kita melakukan evakuasi. Lagi-lagi kedalaman Danau Toba menjadi persoalan. Kita harus pikir matang-matang soal keselamatan," kata Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan, Jumat (29/6).

Ditemukannya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba tersebut saat ROV merekamnya di kedalaman 450 meter pada pencarian di hari ke-11 atau Kamis (28/6) kemarin.

"Alhamdulillah, semalam ROV merekam keadaan di kedalaman 450 meter. Saat kita lihat, ROV menunjukkan adanya beberapa sepeda motor dan korban dari KM Sinar Bangun," ucap Budiawan.

Di hari ke-12 pencarian, tim SAR gabungan masih menggunakan ROV dan dua pukat harimau yang tersedia di KMP Sumut I serta KMP Sumut II.

"Sekarang target dua aja. Pertama untuk target menemukan korban, dan kedua untuk pemantauan dari udara," ungkapnya.

Saat ini Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian dan upaya pengangkatan korban KM Sinar Bangun. Alat terbaru juga sudah didatangkan untuk memperkuat lebih jelas gambar dari ROV soal temuan objek KM Sinar Bangun.

"Alat baru untuk membantu ROV juga sudah didatangkan, ditambah dengan beberapa personel TNI AL dari pusat untuk membantu pencarian," tambahnya.

"Sejak pukul 05.00 WIB kita sudah mulai melakukan evakuasi. Sampai sekarang cuaca sangat mendukung," pungkas Budiawan.

Sesuai data Basarnas, 21 orang dinyatakan selamat dari peristiwa tenggelamnya KM Sinar Bangun. Sementara 3 penumpang ditemukan meninggal dunia dan 164 orang lainnya masih hilang.

Pihak kepolisian sudah menetapkan lima orang tersangka dalam tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba pada Senin (18/6). ***