MEDAN - Untuk melakukan evakuasi terhadap temuan korban dan bangkai dari KM Sinar Bangun di dasar Danau Toba, tim SAR gabungan masih mencari. Sebab objek yang berada di kedalaman 450 meter. Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan mengatakan, pihaknya sempat menyiapkan dua opsi atas temuan tersebut. Opsi ini menjadi fokus yang dibawa ke dalam briefing untuk menentukan langkah yang akan mereka lakukan.

“Kita sudah berunding dengan Pemkab dan keluarga korban. Jadi ini masih rencana ya, apakah ini akan dilakukan pengangkatan atau tabur bunga dan mendoakan korban,” katanya, Jumat (29/6).

Budiawan mengungkapkan, dari dua opsi tersebut, nantinya akan dirundingkan dengan Pemda, Basarnas, dan keluarga korban penumpang KM Sinar Bangun.

“Opsi pertama adalah merelakan korban KM Sinar Bangun tetap berada di dasar danau. Lalu opsi kedua, tetap akan dilakukan pengangkatan jasad korban, tapi memerlukan waktu yang lama,” ungkapnya.

Dalam proses evakuasi di hari ke-12, tim SAR gabungan masih mengandalkan pukat harimau dan ROV. Untuk ROV yang bekerja di bawah Danau Toba akan dibantu dengan alat terbaru, dan sudah didatangkan untuk memperkuat lebih jelas gambar KM Sinar Bangun.

“Kami meminta doa restu dari masyarakat agar KM Sinar Bangun bisa secepatnya diangkat. Karena tim SAR masih bekerja. Kita berdoa agar bisa menyelesaikan tugas-tugas kami dengan baik,” pintanya.

Sesuai data dari Basarnas, 21 orang dinyatakan selamat dari peristiwa tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba. Sementara 3 penumpang ditemukan meninggal dunia, dan 164 orang lainnya masih hilang.

Pihak kepolisian sudah menetapkan lima orang tersangka dalam tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba pada Senin (18/6). ***