JAKARTA - Persaingan sengit mewarnai babak delapan besar Kejurnas Tenis Yunior Detec Open 2018 di lapangan tenis Gelora Manahan, Solo, Kamis (28/6/2018).

Sejumlah unggulan teratas tumbang di perempat final, seperti yang terjadi pada nomor tunggal putra Kelompok Umur (KU) 16 tahun.

Petenis asal Brebes yang menempati posisiĀ seededĀ pertama, M. Aflakh Nur Davik terhenti di perempat final. Penghuni peringkat nasional (PNP) ke-16 itu harus mengakui keunggulan seeded keenam, Komang Akda Wijaya dari Buleleng. Komang unggul straight set, 6-1 6-0.

Tak hanya itu, M. Tito Zuhda (Blora) yang berada di posisi unggulan ketiga juga kandas di tangan non-unggulan, Rafli Zulkarnaen (Sidoarjo). Rafli menang 1-6 6-4 [10-5].

"Inilah persaingan di tingkat kelompok umur. Meski berada di posisi non-unggulan, banyak petenis yang naik kelas ke KU di atasnya. Seperti Rafli Zulkarnaen yang tahun lalu memenangi gelar juara KU-14 event ini," tutur Direktur Turnamen Detec Open 2018, Anshari Nursida.

"Setiap petenis pada masing-masing KU memang harus mewaspadai pergerakan pendatang baru dari KU di bawahnya," imbuhnya.

Unggulan teratas tunggal putri KU-10 pun menjadi korban kerasnya persaingan pada turnamen yang masuk dalam kalender kompetisi resmi PP Pelti (TDP) ini.

Adyba Ardelia (Blora) sukses menaklukkan unggulan pertama, Aisha Ramadhani (Gunung Kidul) 8-5. Adyba akan menantang seeded kedua, Sabrina Adia Putri pada babak final yang akan berlangsung Sabtu (30/6).***