JAKARTA - Tim survei Basarnas dan Mahakarya Geo Survey bersama tim Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IAITB) berhasil menemukan posisi Kapal Motor Sinar Bangun yang tenggelam, Senin 18 Juni 2018. Posisi kapal yang karam tersebut, ditemukan pada kedalaman 450 meter di Danau Toba.

Kepastian telah ditemukannya bangkai kapal Sinar Bangun ini diungkapkan Direktur Utama Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo. Ia mengatakan, Tim SAR gabungan segera melakukan tindak lanjut untuk mengevakuasi kapal tersebut.

"Sekitar pukul 11.12 WIB, yang dipimpin langsung kepala Basarnas serta disaksikan Menteri Sosial Bapak Idrus Marham, telah menemukan dan mengidentifikasi posisi kapal Sinar Bangun," kata Erie kepada wartawan di Medan, Minggu sore, 24 Juni 2018.

Bangkai kapal didapati tenggelam pada kedalaman 450 meter. Di dalam KM Sinar Bangun yang karam itu, diduga masih terdapat korban yang terperangkat dalam bangkai kapal.

"Dengan koordinat 2 deg 47’ 3.835 N98 deg 46’ 10.767 E. Mengingat kondisi kedalaman mencapai 450 meter, tim survei mengusulkan untuk memobilisasi ROV ECA H1000 semi work class untuk membantu proses pengangkatan kapal yang diperkirakan banyak korban masih terperangkap di dalam badan kapal," kata Arie.

Sementara itu, Tim SAR gabungan baru berhasil mengevakuasi 22 korban. Dengan perincian 19 orang ditemukan dalam keadaan selamat dan tiga orang meninggal dunia. Kemudian, 184 orang masih dinyatakan hilang hingga saat ini.

Ritual Gondang Mangelek

Secara kebetulan, setelah digelar ritual adat Gondang Mangelek, tim survei SAR gabungan berhasil menemukan posisi Kapal Motor Sinar Bangun yang tenggelam. Mangelek artinya membujuk.

Ritual yang merupakan kearifan lokal ini digelar sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan agar dapat menunjukkan dan mengembalikan para korban ke permukaan. Kegiatan ritual ini dilakukan di atas kapal di kawasan Tigaras, Simalungun. Iringan Godang dan Sarude dibunyikan sebagai bentuk permohonan.

Memasuki hari ketujuh pencarian, belum secara signifikan korban karamnya KM Sinar Bangun ditemukan. Proses pencarian bahkan dilakukan dengan menambah peralatan canggih dan menurunkan penyelam dari Marinir.***