MEDAN - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sihar Sitorus menilai, diperlukannya langkah komprehensif soal penegakan hukum terkait penanganan narkoba di Sumatera Utara.

Ini dikatakan Sihar menjawab pertanyaan soal penanganan narkoba di Sumut berdasarkan hasil survei BNN RI 2017 dalam debat publik ketiga di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Selasa (19/6/2018) malam.

"Dalam hal penanganan narkoba ini, kita harus menanganinya secara komprehensif. Karena narkoba ini problem yang tidak berdiri sendiri. Ini problem sosial, berangkat dari rumah, lapangan pekerjaan dan juga edukasi," ungkap Sihar.

Katanya, penegakan hukum harus tegas terhadap pengedar hingga bandar narkoba, karena peredaran dan penyalahgunaan narkoba merusak anak bangsa, sehingga tidak ada tawar menawar dalam menjatuhkan hukuman. Kemudian, hal yang juga patut dicermati adalah penanganan terhadap pemakai.

"Comprehensive solutions yang kita berikan, penegakan hukum pada pengedar dan bandar narkoba. Tapi rehabilitasi kepada penguna. Maka kita menjaga hak asasi mereka yang fair dan berkeadilan," kata pendamping Cawagub yang diusung PDI Perjuangan dan PPP, Djarot Saiful Hidayat itu.

"Mereka (pemakai) seharusnya tidak dilihat sebagai penjahat, tetapi sebagai orang sakit yang harus direhabilitasi. Mereka harus dirangkul, karena mereka membutuhkan penanganan yang komprehensif, yang manusiawi. Tidak melulu tentang penanganan hukum," tambahnya.

Menilik secara keseluruhan persoalan penanganan narkoba ini, pria murah senyum itu, melihat tingginya angka penguna narkoba dikarenakan lapangan pekerjaan yang minim. Tak ayal, paslon yang akrab disapa DJOSS itu pun menjamin menyiapkan penyediaan lapangan pekerjaan.

"Lapangan pekerjaan yang banyak, yang ada, akan membuat orang berpikir kreatif, berpikir produktif dan menggunakan potensi diri untuk sebaik-baiknya," pungkas Sihar.***