MEDAN - Pendistribusian bantuan benih jagung dan pupuk urea bersubsidi ke petani diharapkan sudah terdistribusi 100 pada bulan Agustus mendatang. Sampai dengan Juni 2018, realisasi pendistribusian bantuan benih jagung ke petani masih berkisar 75%.

"Kita harapkan Juli atau paling lambat Agustus mendatang semuanya sudah didistribusikan semua," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut M Azhar Harahap.

Adapun bantuan benih jagung yang diberikan pemerintah pusat melalui dana APBN 2018 sebanyak 15 kg per hektare untuk luas tanam jagung di Sumut tahun 2018 berkisar 210.000 hektare.

Dengan kata lain, total bantuan benih jagung sebanyak 3.150 ton. Sedangkan untuk pupuk urea diberikan sebanyak 50 kg per hektare.

"Jadi bantuan diberikan dalam bentuk paket. Satu paket berisi benih jagung 15 kg untuk satu hektare dan pupuk urea subsidi 50 kg per hektare," terang Azhar.

Namun untuk bantuan tersebut, kata dia, diberikan dalam bentuk benih dan uang yang ditransfer langsung ke rekening kelompok tani untuk pembelian pupuk urea bersubsidi.

"Harganya Rp 1.800/kg. Jadi untuk urea bersubsidi 50 kg dananya berkisar Rp 90.000," kata Azhar.

Menurut Azhar, untuk tahun ini, Sumut menargetkan tanam jagung seluas 341.574 hektare. Akan tetapi bantuan benih dan pupuk yang diberikan pusat hanya berkisar 210.000 hektare. Sisanya, swadaya petani sendiri.

Bantuan tersebut, lanjut Azhar, diutamakan pada lahan penambahan areal tanam baru (PATB) yang selama ini belum pernah ditanami jagung. Sedangkan pada lahan yang sudah ditanami jagung oleh petani selama ini, tidak diberikan bantuan.

Lebih lanjut Azhar mengatakan, untuk Juni 2018, sasaran tanam jagung berkisar 25.483 hektare. Dan, sampai dengan minggu pertama Juni 2018, realisasinya masih berkisar 1.757 hektare.

"Kita harapkan sasaran tanam yang kita tetapkan dapat terealisasi seluruhnya mengingat bantuan benih yang didistribusikan sudah mencapai 75%," jelasnya.

Adapun kabupaten kota yang pertanamannya luas pada bulan ini, yakni Kabupaten Langkat, Deliserdang, Simalungun masing-masing sasaran tanamnya 5.000 hektare. Kemudian. Kabupaten Asahan dan Madina masing-masing 3.000 hektare.

Sasaran tanam ini, kata Azhar, lebih rendah dibanding sasaran tanam bulan Mei yang mencapai 54.937 hektare dan yang terealisasi berkisar 39.099 hektare.

"Tidak tercapainya realisasi dikarenakan belum terdistribusikannya bantuan benih jagung tersebut," kata Azhar lagi.***