MEDAN - Harga jagung di Pasar Tradisional Laguboti, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) untuk tiga bulan terakhir stabil di posisi harga Rp3.200/kg. Petani pun di daerah itu makin giat mengembangkannya.

"Catatan kami, untuk harga hasil pertanian jenis jagung sudah normal, posisi harga masih tetap di Rp 3.200/kg," ujar pedagang, Sudung Pangaribuan di Laguboti.

Dia mengatakan, harga pasaran untuk jenis jagung itu tidak mengalami penurunan dikarenakan permintaan dari kalangan industri maupun pengguna hingga saat ini masih tetap tinggi.

Bahkan, untuk kalangan usaha kecil khususnya ternak sudah berupaya mencukupi kebutuhan pakan dengan hasil buatan sendiri.

"Kami sebagai pengumpul di pasar juga menjadi sasaran para pengguna maupun pengusaha agar jagung yang kami dapat dijual kepada mereka," sebutnya seraya mengakui bahwa permintaan itu sebagai pemicu harga tetap normal.

Senada disampaikan Pinta Nainggolan. Menurut dia, karena tingginya permintaan untuk jenis jagung diprediksi olehnya dalam waktu dekat akan mengalami kenaikan harga.

"Ini sudah pertanda, kalau masih situasinya satu bulan ini tetap seperti ini para pengusaha kecil dan menengah mengejar komoditi ini hingga ke pasar tradisional maka kami yakini akan ada kenaikan harga.

"Dulu kalau sudah masa panen harga anjlok kadang dari Rp 3.000 turun menjadi Rp.2.500/kg. Sekarang malah sebaliknya komoditi ini kemungkinan harganya akan meningkat minimal Rp 200/kg," ucapnya.

Sebagai petani di wilayah Kecamatan Laguboti, Baktiar Hutajulu menyambut harga untuk hasil pertaniannya tetap dalam keadaan normal Rp.3.200/kg, karena, dikatakan dia, dengan harga sebesar itu, petani sudah diuntungkan berkisar Rp 700/kg.

"Kalau dihitung biaya pengeluaran semenjak pembukaan lahan hingga panen kami sudah punya untung cukup lumayan," ungkapnya seraya berharap harga itu tidak anjlok karena dalam waktu dekat tanamannya akan masuki masa panen seluas 3 hektare. ***