MEDAN - Kepala Bulog Divre Sumatera Utara, Benhur Ngkaimi mengatakan, daging kerbau beku asal India yang dialokasikan melebihi target dari tahun sebelumnya.

Menurutnya, permintaan daging beku mendapat sambutan positif dari masyarakat. Pasalnya, lanjut Benhur, saat diluncurkan tahun lalu, permintaan sangat minim. Tapi sekarang daging beku itu menjadi bisnis yang sangat potensial.

“Dari 200 ton yang diimpor telah terjual 100 ton hingga pertengahan Ramadan. Adapun harganya Rp 80 ribu per kilogram,” kata Benhur di Kantor Bulog.

Di Pelabuhan Belawan 130.000 ton tengah dibongkar. Jadi, kalau masih kurang, akan diminta stok dari Jakarta. Karena, sambungnya, pemerintah baru saja mengimpor daging sebanyak 100.000 ton.

Ia menambahkan, secara umum stok pangan seperti beras sangat aman. Bahkan, Bulog kini menguasai stok 80.000 ton beras. Cukup hingga delapan bulan alokasi. "Beras cukup banyak, bahkan kami menjualnya ke Aceh," ungkapnya.

Harga Eceran Tertinggi (HET) beras Rp 9.950 per kilogram. Si pasaran dijual seharga Rp 9.920 per kilogram lebih rendah dari HET. Kondisi ini terjadi karena ketersediaan beras yang cukup, jalur distribusi bagus dan Satgas Pangan juga terus memantau situasi di lapangan.

Selain itu, harga gula pasir juga relatif aman. Harga jual Bulog dikisaran Rp11.500 per kilogram. Sementara, HET Rp 12.500 per kilogram. Begitu juga cabe merah yang harganya anjlok ke posisi Rp 18.000 - Rp 20.000 per kilogram.

"Hal tersebut membuat Sumut termasuk dalam tiga provinsi terbaik di Indonesia dalam hal penanganan harga pokok, NTB termasuk di dalamnya. Sumut juga jadi Pilot Project Modal Stabilisasi Harga Pokok," ujar Benhur.***