BRANDAN - Calon Gubernur Sumut nomor urut 1 Edy Rahmayadi menyapa masyarakat Desa Perlis di Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Kamis (31/05/2018).  Dengan menggunakan Kapal Motor selama 10 menit, Edy yang hadir didampingi Istri, Nawal Lubis disambut antusias oleh masyarakat yang umumnya bermata pencarian sebagai nelayan saat tiba di Dermarga Desa Perlis.

Hari itu mereka sengaja tak melaut agar bisa menjumpai calon pemimpin mereka. Hadir dalam silarurahmi itu di antaranya tokoh masyarakat Nazarudin Boy, dan pimpinan Ormas Pemuda Pancasila.

"Hari ini masyarakat sengaja tidak melaut dan menunda aktivitas mereka karena ingin bertemu Pak Edy. Ini bukti kecintaan masyarakat, mendoakan dan mendukung Pak Edy menjadi Gubernur Sumut," ujar Zulham salah seorang masyarakat yang juga merupakan Ketua Panitia silaturahmi dan tatap muka dengan Calon Gubsu Edy Rahmayadi yang digelar di Lapangan Sepakbola Desa Perlis.  

Dalam kunjungannya ke Desa Perlis,  Edy Rahmayadi yang hadir dengan Ketua Tim Pemenangan Eramas Hery Utomo dan rombongan lainnya juga menyempatkan meninjau sumber air bersih peninggalan Belanda yang sehari-hari dipergunakan masyarakat untuk minum dan memasak. 

Dalam kesempatan tersebut Edy sempat berbincang dan meminta agar masyarakat menjaga kebersihan di lokasi sumber air tersebut. Sebagai daerah yang dikelilingi laut Edy mengaku kagum di Desa Perlis memiliki sumber air tawar.

"Seharusnya sumber air yang ada ini harus tertata secara baik. Jangan banyak sampah seperti ini. Apalagi airnya ini tidak Payau dan merupakan sumber air utama masyarakat Perlis," ujar Edy sambil berjalan menuju lapangan di mana acara silaturahmi digelar. 

Setibanya di lokasi acara Edy dan rombongan langsung disambut lantunan shalawat nabi yang dibawakan kelompok Nasyid ibu-ibu Desa Perlis.

Dalam sambutannya, Edy menyampaikan bahwa ia sangat senang bisa bersilaturahmi dengan masyarakat di kunjungan pertamanya ke Desa Perlis. Momentum tatap muka itu juga dimanfaatkan Edy untuk mendengarkan masukan dan harapan-harapan dari masyarakat.

Sejumlah masukan pun disampaikan  masyarakat kepada Edy jika nanti ia dan Musa Rajekshah diberi amanah menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2018-2023.

Seperti halnya yang disampaikan Al Azhar yang mengharapkan adanya sekolah tingkat SMP di Desa mereka. Selama ini lanjut Azhar bahwa anak-anak mereka harus bersekolah ke Kota Brandan. Sebagai nelayan yang berpenghasilan tergantung hasil tangkapan, menurut Azhar masyarakat sangat terbebani dengan pengeluaran untuk transportasi setiap hari anaknya bersekolah. 

"Nanti nyebrang ke dermaga seribu. Dari dermaga ke sekolah naik becak dua ribu. Pergi pulang udah enam ribu. Itu baru transportasi saja. Bagi kami yang nelayan ini berat juga kami rasakan. Makanya kami berharap nanti akan dibangun banyak sekolah maupun Madrasah di Desa kami ini," harap Azhar. 

Sementara itu warga lainnya Syahniar berharap peran pemerintah dapat menggerakan sektor perekonomian masyarakat desa Perlis khususnya para kaum ibu. 

"Kami ingin pemerintah bisa hadir untuk mendorong perekonomian masyarakat khususnya kaum ibu seperti membentuk UMK. Seperti membuat pelatihan-pelatihan wiraswasta sehingga ibu-ibu disini nantinya bisa membantu perekonomian keluar mereka," ujarnya. 

Menanggapi harapan masyarakat agar tersedianya sarana pendidikan seperti sekolah menengah menurut Edy kalau hal tersebut merupakan tanggungjawab pemerintah dalam mencerdaskan rakyatnya. 

"Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tanggungjawab pemerintah. Salah satunya menyediakan fasilitas pendidikan seperti sekolah-sekolah. SMP merupakan kewenangan Kabupaten Kota. Tapi, doakan saya, kedepan persoalan pendidikan ini akan kita tata dengan baik. Karena jangan bicara soal kemajuan kalau persoalan pendidikan masih kita baikan," ujar Edy.

Terkait harapan adanya peningkatan kesejahteraan para nelayan menurut Edy hal tersebut turut menjadi prioritas kerja Eramas.*