MEDAN - Wakil Ketua Komisi C DPRD Medan, Mulia Asri Rambe, menduga telah terjadi kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) yang sangat besar di PD Pasar Kota Medan.

Hal ini disampaikannya menyikapi respons Dirut PD Pasar, Rusdiraya terhadap rekomendasi Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) 2017.

Pria yang akrab disapa Bayek ini semula tidak ingin membongkar kebobrokan PD Pasar dibawah komando Rusdi Sinuraya. "Setelah melihat reaksinya, sudah saatnya kita beberkan, memang ini sengaja ditahan, mengunggu reaksi dari Rusdi," ujarnya.

Berdasarkan laporan PD Pasar, jumlah pedagang yang tersebar di 54 Pasar yakni 22.000 pedagang. Menurutnya, berdasarkan data laporan pedagang bahwa setiap pedagang dikutip hingga Rp10.000 dengan rincian uang.

Jaga malam Rp2.000, retribusi tempat berjualan Rp.2000, uang Kebersihan Kios Rp1.600 serta retribusi Kontribusi Listrik Harian Rp.4.400.

Kata dia, apabila 22.000 pedagang membayar retribusi Rp10.000/hari, maka totalnya Rp220.000.000 dan ketika dikalikan 360 hari (satu tahun), jumlah pendapatan kotor PD Pasar mencapai Rp79,2 miliar.

"Rp79,2 miliar dikurangi biaya operasional PD Pasar yang katanya setahun Rp42 miliar, maka seharusnya laba kotornya Rp37,2 miliar. Ini yang dilaporkan hanya Rp1,4 miliar," jelasnya.

"Kalau itu hitungannya maka Rp35,8 miliar uang yang tidak jelas keberadaannya. Berarti sama dengan kebocoran, silahkan saja laporkan ke polisi, biar buka-bukaan sekalian," tegasnya.

Setelah melihat realisasi yang ada, kata dia, sudah seharusnya Wali Kota Medan melakukan evaluasi terhadap kinerja Direksi PD Pasar.

"Wali Kota Medan harus mengevaluasi jajaran direksi PD Pasar dan mencari orang yang lebih kompeten untuk menduduki jabatan tersebut, " tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Operasional PD Pasar Kota Medan, Johny Anwar menyebut data yang disampaikan oleh Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) 2017 tentang pendapatan PD Pasar keliru.

"Bukan Rp30,8 miliar pendapatan PD Pasar seperti yang disebutkan oleh Pansus. Pendapatan kotor kami pertahun ini sekitar Rp42 miliar," ujar Jhony Anwar.

Disebutkannya, untuk biaya operasional pertahun sekitar Rp40 miliar yang terdiri dari beban gaji, beban listrik, beban biaya sampah, renovasi gedung dan sebagainya.

"Setelah pendapatan kotor dikurangi jumlah biaya, maka didapati laba. Lab kotor PD Pasar tahun lalu Rp1,4 miliar.

Apabila mau ditingkatkan pendapatan PD Pasar, maka perlu peningkatan kontribusi pedagang, itu tidak bisa kami sendiri yang membuat kebijakan, harus persetujuan dewan," paparnya. ***