MEDAN - Dirut PD Pasar Kota Medan, Rusdi Sinuraya buka-bukaan mengapa sampai pihaknya mendapatkan rekomendasi jelek dari Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) 2017.

Bahkan, Rusdi menganggap kinerja pansus tidak lagi murni. Sebab, ditunggangi oleh kepentingan oknum-oknum tertentu.

"Pansus sudah tendensius. Karena ajang kepentingan tidak bisa kami akomodir makanya membuat pelampiasan seperti itu," kata Rusdi menjawab kritik pansus yang merekomendasikan kepada wali kota untuk mengevaluasi Direksi PD Pasar.

"Ini ada oknum, saya tidak bisa sebut nama saat ini, makanya sebut oknum. Ada kepentingan yang tidak terakomodir terkait Pasar Marelan," imbuhnya.

Rusdi mengatakan, oknum tersebut meminta agar pengelolaan parkir di Pasar Marelan diserahkan kepada pihak ketiga. Namun, permintaan itu tidak bisa dipenuhinya.

"Parkir Pasar Marelan itu kami kelola sendiri bisa dapat Rp 4,8 juta per hari. Kalau diserahkan kepada pihak ketiga hanya Rp 4,5 juta/bulan, seperti pasar induk. Makanya kami tidak mau, masyarakat sudah mengerti, tidak murni lagi ini semua," bebernya.

Kata dia, PD Pasar tidak mau tersandera oleh oknum-oknum tertentu. "PD Pasar mau bebas. Biar aja gak ada urusan sama saya itu, kerja saja. Faktanya, ada udang di balik peyek. Ini oknum, dan oknum itu ada di pansus LKPj," tegasnya.

Kembali Rusdi menegaskan bahwa PD Pasar tidak memiliki tanggung jawab memberikan pertanggungjawaban laporan keuangan ke DPRD.

"Kami ini perusahaan daerah, tanggungjawabnya ke Badan Pengawas, tidak ada uang APBD masuk ke PD Pasar sejak saya menjabat. Operasional dan gaji saya bayar sendiri, kami mau mandiri," pungkasnya. ***