MEDAN - Pemerintah mulai 28 Mei 2018 nanti akan melakukan penetrasi pasar untuk memastikan ketersediaan barang dan kestabilan harga kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri 2018.

"Penetrasi pasar dilakukan tim terkait termasuk Satgas Pangan. Langkah itu untuk melindungi konsumen dari gejolak harga di luar kewajaran," ujar Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antarlembaga, Suhanto, Sabtu (26/5/2018).

Dia mengatakan itu saat bersama tim Komisi VI DPR RI dan jajaran Pemerintah Provinsi Sumut melakukan pemantauan harga di Pusat Pasar Medan.

Menurut dia, selain untuk melindungi konsumen, penetrasi pasar juga dilakukan pemerintah untuk menjaga kenaikan inflasi.

"Pemerintah berkomitmen menjaga kestabilan harga khususnya menjelang hari besar keagamaan seperti Idul Fitri," katanya.

Harga, katanya harus stabil karena hasil pantauan pasar di Sumut dan hampir seluruh provinsi, ketersediaan bahan pokok cukup aman," kata Suhanto.

Kementerian Perdagangan sendiri sudah mengatur harga dengan cara menetapkan harga eceran tertinggi (HET).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Alwin mengatakan, harga jual bahan pokok tren stabil dan bahan pokok sesuai HET juga banyak dijual di pasar tradisional dan modern.

Kepala Bulog Divre Sumut, Benhur Ngkaimi menyebutkan pihaknya terus melakukan Gerakan Stabilisasi Pengan dengan menjual berbagai bahan pokok sesuai HET.

Bahkan Bulog juga memasok bahan pokok ke Kedai Kita yang dibentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Medan di Pusat Pasar Medan.

Harga jual di Kedai Kita lebih murah dari harga rata-rata di pasar. Harga bawang putih misalnya Rp14 500 per kg dari harga rata-rata di pasar Rp18.000 per kg. Harga bawang merah Rp24.500 per kg dari harga rata-rata di pasar Rp28.000 per kg.