PEKANBARU - Pelatih PSIR Rembang Uston Nawawi mengakui bahwa PSPS Pekanbaru, Riau adalah klub yang telah melahirkan sejarah bagi persepakbolaan Indonesia. Sejarah yang diciptakan PSPS bernilai tinggi karena berkat klub bergelar Askar Bertuah itu, kini sepakbola Indonesia melangkah maju lewat peningkatan kesejahteraan pemain. ''Peningkatan kesejahteraan pemain bola saat ini merupakan berkat kerja keras PSPS Pekanbaru puluhan tahun lalu. Dulu PSPS sudah menggaji pemain sepakbola Indonesia hingga Rp500-600 juta. Sejak itu banyak klub akhirnya melakukan hal yang sama. Jadi bagaimanapun harus saya akui, kami pesepakbola saat ini, saat itu dihargai dengan harga selangit oleh PSPS dan bisa sejahtera,'' ujar Uston yang pernah menjadi pemain tim nasional dan PSPS.

Hal tersebut terungkap dalam sesi konferensi pers sebelum pertandingan dimulai. Saat itu, Uston Nawawi mengungkapkan kedatangannya ke Pekanbaru saat itu sekaligus bernostalgia dengan tim yang pernah dibelanya pada 2002.

Lebih lanjut dikatakan Uston, saat itu hal yang dilakukan manajemen PSPS yakni membuat projects mini tim nasional dengan mengumpulkan beberapa pemain nasional dalam satu klub terbukti mampu mengangkat kesejahteraan pesepakbola di Indonesia.

Hal tersebut telah membuka jalan bagi pemain untuk dapat hidup sejahtera.

"Dengan projects yang dilakukan PSPS tersebut, kami pesepakbola saat itu dapat hidup lebih sejahtera. Selain soal projects itu, Pekanbaru saat ini juga lebih maju, sudah banyak gedung tinggi dan tambah macet," ujar Uston sembari tersenyum.

Untuk diketahui, Uston adalah salah satu bagian dari projects mini tim nasional yang dilakukan PSPS kala itu. Ada sederet nama pemain nasional dieranya yang bermain untuk PSPS di antara Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti dan juga termasuk Uston Nawawi yang kala itu digaji mencapai angka Rp500-600 juta. ***