MEDAN - Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat menegaskanrumah-rumah ibadah tidak boleh dijadikan untuk kegiatan politik praktis. Juga di sekolah-sekolah dan universitas, sama sekali tidak bisa dipakai untuk politik praktis.

Apalagi sampai menjelek-jelekkan pasangan lain, itu paling tidak boleh. Rumah ibadah harus teduh, bukan untuk menebar kebencian. "Kalau ada yang melakukan seperti itu, rekam! Kita laporkan," tegas Djarot di hadapan masyarakat yang menghadiri acara berbuka puasa bersama dan Rapat Koordinasi Tim Pemenangan Djarot Pujakesuma Center Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara, di Asrama Haji Pangkalan Mansyhur Medan, Selasa (22/5/2018).

Lain hal jika untuk politik kenegaraan, sambung Djarot, itu baru diperbolehkan dilakukan di rumah ibadah. Politik yang menyejukkan, mencegah kemungkaran dan memberikan kedamaian.

Djarot pun bertekad bergerak untuk menata dan melayani masyarakat di Sumatera Utara dengan sepenuh hati, tanpa membeda-bedakan suku atau etnis, agama, ras maupun antar golongan. ***