MEDAN - Sesuai ajaran Islam, silaturahmi antar sesama memang tak boleh terputus. Bahkan di saat bulan suci Ramadan, silaturahmi harus semakin dipererat. Salah satu ajaran Islam inilah yang terus diamalkan Calon Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah. Hingga Ramadan keenam tahun ini, Musa Rajekshah justru semakin dekat menyapa masyarakat. Ia kerap menyempatkan diri untuk menghadiri undangan dari masyarakat pada bulan puasa ini. Bahkan pria yang populer disapa Ijeck, dengan kelapangan hati dan waktu, rela berbuka puasa dan sahur bersama masyarakat ketimbang dengan keluarga.

Memang, saat menjalani masa kampanye sebagai calon gubernur Sumut selama empat bulan ini, Ijeck lebih dominan menghabiskan waktu di luar rumah. Maka tidak heran ketika bulan suci Ramadhan ini, dirinya tetap memanfaatkan waktu mengunjungi masyarakat di berbagai daerah.

Seperti pada Senin (21/5/2018) kemarin, Ijeck ikut berbuka puasa bersama Komunitas Ibu Arisan Kota Medan, Alumni SMA Bhayangkari & SMA Khalsa, Pengurus & Anak Panti Asuhan Ade Irma Suryani Nasution, di Jalan Teuku Cik Ditiro Medan. Pada pagi harinya, Ijeck juga menyempatkan hadir bersilaturahim bersama jamaah tabligh akbar di Marelan, Medan.

Tak hanya hadir saat buka puasa bersama dan tabligh akbar saja, suami Sri Ayu ini juga bersilaturahmi dengan jamaah di Masjid Shilaturrahim, Jalan Garu III, Kecamatan Medan Amplas, Selasa (22/5/2018). Di situ Ijeck bersama masyarakat melaksanakan Salat Subuh berjamaah.

Sebelumnya, ayah empat anak itu pun dengan langkah ringan menghadiri undangan konektor relawan Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, di Posko Relawan Eramas Jalan Farel Pasaribu, Siantar, Minggu (20/5/2018). Disamping buka puasa bersama, Ijeck turut menyerap berbagai aspirasi para konektor selama kontestasi Pilgub Sumut. Pada sore di hari yang sama, Ijeck dan rombongan bersilaturahmi dengan pengurus dan atlet Karate-Do Tako Pematangsiantar, Simalungun dan juga Sumut. Kunjungan itu mengingat Ijeck juga sebagai Ketua Umum Pengda Tako Sumut yang baru terpilih.

Menurut Ijeck pada setiap kesempatan bersilaturahmi, jangan karena pilkada masyarakat menjadi terpecah belah. Justru momen pilkada harus dijadikan sarana persatuan dan kesatuan antarumat beragama, sehingga suksesi pilkada melahirkan pemimpin amanah serta mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat Sumut.

"Sejak menjadi peserta pilkada, saya sudah memahami akan konsekuensi yang bakal dihadapi. Sudah pasti waktu saya bersama keluarga akan tersita. Kemudian aktivitas dan ruang gerak saya yang selama ini leluasa sebagai pengusaha, menjadi berkurang karena harus berkampanye. Tapi begitupun, niat baik dan tulus saya dan Pak Edy Rahmayadi membangun Sumut bermartabat tidak boleh berhenti. Untuk itu kami mengajak seluruh elemen masyarakat Sumut menjaga kondusivitas daerah kita sampai even pilkada serentak ini berakhir," kata Ijeck.