LANGKAT - Calon Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat mengaku bersyukur bisa berkumpul dan berbuka puasa bersama dengan masyarakat Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Senin (21/5/2018).

‘’Saya bersyukur bisa bersilaturahmi dengan bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian dan bersyukur karena diberikan kesempatan menunaikan ibadah puasa di bulan Suci Ramadhan, bulan penuh toleransi, penuh rahmat ini,’’ ucap Djarot yang dihadapan ratusan masyarakat yang hadir di Gedung Ikatan Keluarga Minang (IKM) Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat.

Dalam kesempatan itu, Calon Gubernur Sumut nomor urut 2 ini menjelaskan secara ringkas makna Saiful Hidayat, namanya. Ia menyebutkan, Saiful artinya pedang dan hidayat artinya petunjuk. Maka, Saiful Hidayat itu artinya, petunjuk menegakkan keadilan.

  Mengenai pencalonannya di pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Djarot mengungkapkan bahwa hal itu bukanlah kemauannya sendiri. Djarot mengatakan bahwa pencalonannya menjadi Gubernur Sumatera Utara atas permintaan tokoh-tokoh masyarakat untuk memperbaiki Sumatera Utara agar bangkit dari ketertinggalan.

"Jadi para tokoh masyarakat Sumut yang meminta dan Ketum PDIP ibu Megawati menugaskan saya untuk melayani masyarakat di Sumatera Utara," ungkapnya.

Kemudian soal kontrak politik, sambung Djarot, akan mengabdi selama satu periode (lima tahun).  "Tapi kebiasaan di PDIP, bagi siapa saja kader yang berprestasi akan diberi kesempatan dua periode," ucapnya.

Tapi soal kepala daerah terjerat korupsi, Djarot mengaku heran. Menurut Djarot, menjadi kepala daerah itu seluruh biaya hidupnya ditanggung negara.

  "Kenapa sih masih korupsi, padahal biaya hidupnya ditanggung negara," tuturnya.

Usai menyampaikan kata sambutan, acara lanjut buka puasa bersama. Kemudian solat magrib berjamaah di Gedung IKM Pangkalan Brandan. ***