BOJONEGORO - Seorang perempuan berinisial SA (19) warga Desa Sumberjo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, tega membuang bayi yang baru dilahirkan ke dalam liang jamban (septic tank), Jumat (18/5/2018).

Kepada Polisi, pelaku mengaku melahirkan anak perempuanya di dalam kamar mandi rumah.

Tak berselang lama setelah melahirkan, ia membuang bayinya ke dalam septik tank yang berada di belakang rumah. Kasus itu terungkap ketika orang tuanya melihat air bekas mandi terdapat tetesan darah.

Kemudian, Sri Lestari menyuruh salah satu tetangganya bernama Riyanto (23) untuk melihat tersangka SA di dalam kamar mandi. Terungkap kondisi fisik SA dalam keadaan lemas.

"Mengetahui kondisi pelaku lemah, saksi Riyanto membawa pelaku ke Puskesmas Kecamatan Margomulyo untuk diperiksa," terang Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli, Sabtu (19/5/2018).

Usai dilakukan pemeriksaan, bahwa betul SA baru saja melahirkan dan mengalami pendarahan hebat.

"Setelah diperiksa medis, pelaku mengakui telah melahirkan dan bayinya dibuang di jamban WC yang berada di belakang rumahnya," tutur Ary.

Atas pengakuan pelaku, sejumlah warga kemudian membongkar jamban tersebut. Benar, bayi yang baru saja dilahirkan itu diketahui sudah tidak bernyawa. Beberapa saksi kemudian diperiksa.

Dugaan kuat pelaku nekat membuang bayi hasil hubungan terlarang lantaran malu. "Hingga kini, kami masih menyelidiki motif pelaku membuang bayi kandungnya," kata Kapolres.

Selanjutnya, jazad bayi tersebut dibawa ke RSUD Sosodoro Djatikoesumo, Kota Bojonegoro untuk diotopsi. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Daky Dzul Qornain menyampaikan hasil pemeriksaan medis.

Yakni, pelaku pembunuhan mengarah kepada ibu bayi. Karena, menurut Daky, SA sengaja membuang anak kandungnya tersebut dengan sadis ke dalam jamban.

"Hasil otopsi, waktu dilahirkan kondisi bayi dalam keadaan hidup," jelasnya.

Sesuai hasil rekam medis, bayi dipastikan sempat menghirup udara. Sesuai tes apung, paru bayi tersebut lahir dalam keadaan hidup.

Bayi meninggal, diduga karena gagal bernapas. "Saat ini penyidik belum memintai keterangan pelaku. Karena, pelaku masih menjalani opname di RSUD Kabupaten Ngawi usai mengalami pendarahan," tutupnya.***