MEDAN - Bubur sup khas Melayu di Masjid Raya Al-Mashun sudah menjadi tradisi sejak puluhan tahun lalu saat bulan suci Ramadan. Bubur sup disediakan untuk berbuka puasa masyarakat.

Banyak yang mengatakan, tradisi itu sudah ada sejak tahun 1909. Saat itu kesultanan Deli dipimpin Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alam Syah.

"Iya benar. Sudah dari zaman Sultan. Dulu bubur sup ini santapan para raja," kata juru masak bubur sup di Masjid Raya Al-Mashun, Darlis.

Darlis mengungkapkan, tradisi bagi-bagi bubur sup akan dilakukan hingga 27 Ramadan. Per hari, para juru masak bisa menghabiskan 30 kilogram beras bersama berbagai macam sayuran lainnya.

"Selesai diolah, bahan-bahan itu bisa menghasilkan kurang lebih 800 porsi bubur, baik yang dibagikan atau disantap di pelataran Masjid sebagai menu berbuka," ungkapnya.

Saat bubur sup tersebut selesai dimasak. Masyarakat sudah berbondong-bondong membawa rantang dan mangkuk, mereka mengantre untuk mendapatkan bubur tersebut.

"Tidak hanya masyarakat Medan yang ingin mencoba bubur sup ini. Ada juga dari masyarakat luar Medan, seperti Tebing Tinggi dan Deli Serdang," ucap Darlis. ***