MEDAN - Terorisme sedang hangat dibahas gara-gara kasus bom di Surabaya dan Sidoarjo. Pemerintah pun mengimbau agar tetap waspada dan tidak menyebar isu tak benar yang terkait teroris.

Namun, sikap yang ditunjukkan Ketua PDIP Kota Medan Hasyim Wijaya SE dinilai sebaliknya. Hasyim yang juga Anggota DPRD Medan itu memposting tentang partai yang mendukung teroris."Jangan suka menyebar berita bohong apalagi soal teroris dalam situasi seperti ini. Seorang wakil rakyat harusnya membuat teduh, bukan malah buat gaduh," kata Aktivis Medan Utara Institute, Rahmad Al Rasyid.

Jika memang benar ada partai yang mendukung teroris, Rahmad meminta Hasyim memberitahukannya ke pemerintah dan publik."Kalau memang ada, ungkap saja nama partainya. Kalau tak berani mengungkap, berarti Hasyim terindikasi sengaja menyebar berita bohong," kata Rahmad.

Diinformasikan, Hasyim SE dalam sebuah grup whatsaap, Rabu (16/5/2018) memposting tautan. Tautan itu bertuliskan 'jangan pilih partai pendukung teroris'.

Tautan di grup yang dihuni nama-nama politisi elit seperti Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan dan Wakil Ketua Golkar Sumut Rolel Harahap itu spontan banyak dikomentari."Bisa diproses hukum ni anggota dewan," kata Kader Golkar Sumut yang juga mantan Bupati Tapteng, Syukran Jamilan Tanjung dalam grup whatsapp tersebut.

Soal tautan itu, wartawan mengonfirmasi ulang ke Hasyim SE via pesan whatsapp. Dikatakan Hasyim via telepon whatsapp, dia menyebut bahwa tautan itu didapatnya dari media sosial facebook."Saya dapat di facebook, jadi saya lempar aja ke grup karena saya kepingin tau apa benar ada partai pendukung teroris," kata Hasyim.

Apakah anda meyakini bahwa tautan dari facebook yang kemudian dilempar ke grup publik itu sudah mengandung kebenaran? Menjawab hal itu, Hasyim justru mengaku tidak mengetahui tentang kebenaran partai pendukung teroris."Saya lihat tu di facebook banyak postingan soal partai pendukung teroris. Saya juga mau tau apa benar ada. Jadi saya lempar aja tautan itu ke grup. Kalau ada kawan-kawan dari grup itu yang tau, ya silakan dikasih tau lewat grup itu," kata Hasyim.

Disinggung soal tindakannya menyebar berita bohong lewat transaksi elektronik yang termaksud dalam UU ITE, Hasyim menyampaikan permohonan maaf. "Kalau ada yang tersinggung di grup itu saya minta maaf. Tapi gak perlu tersinggung karena saya gak sebut nama partai di situ," tukas Hasyim.***