MEDAN - Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Arief Budiman menyebut masih banyak ruang yang bisa dilakukan untuk memperkuat nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dollar AS.

"Masih ada ruang, memang kewenangan di BI hanya menaikkan suku bunga. Sebenarnya masih ada yang lain, tapi melibatkan instansi lain, maupun otoritas keuangan,," ujar Arief saat ditemui di rumah dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman, Medan.

Berdasarkan jadwal yang diterima, Arief mengaku dewan Gubernur BI akan rapat untuk menentukan kebijakan menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

"Besok dan lusa jadwal dewan Gubernur BI, nanti kita lihat apa keputusannya. Kalau di BI kebijakannya hanya pada menaikkan suku bunga," tuturnya.

Arief meyakini melemahnya nilai tukar rupiah tidak akan membuat Indonesia seperti 1998. "Kalau krisis moneter (Krismono) 1998 lalu, memang mata uang rupiah yang melemah. Kalau saat ini memang dollar AS yang menguat. Jadi berpengaruh kemata yang lain, bukan hanya Indonesia," paparnya.

Seperti diketahui, beberapa pekan terakhir nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp14.000.***