MEDAN - Ketua PDIP Medan Hasyim dinilai menyebar berita bohong soal teroris. Untuk itu, elemen masyarakat mendesak agar Hasyim segera ditangkap. Tuntutan itu diutarakan Sekretaris Pokja Humas KNPI Sumut Edison Tamba, Rabu (16/5/2018) di Medan.

Menurut Edison, berbicara dan bahkan menyebar berita bohong soal teroris dalam situasi seperti ini hanya akan memperkeruh suasana.

"Tautan Hasyim terkesan mencurigai ada partai yang mendukung teroris. Ini penyebaran berita bohong yang harus dipertanggungjawabkan. Bahkan berita bohong ini bisa saja dianggap sebagai tindakan teror," kata Edison.

Edison menyinggung salahsatu tindakan iseng penyebar hoax di Jakarta via media sosial yang langsung diciduk kepolisian.

Pada Selasa (15/5/2018), Polres Metro Jakarta Timur menangkap pelaku penyebar hoax adanya ledakan bom di Gereja Santa Anna Duren Sawit, Jakarta Timur, ia berinisial MIA (25).

Pelaku mengaku iseng saat menyebarkan isu itu, padahal kondisi sejumlah wilayah Indonesia sedang genting akibat bom bunuh diri.

"Nah, isu yang sama kini dilontarkan Hasyim melalui grup whatsapp. Kami minta Polda Sumut menangkap Hasyim," tegas Edison.

Menurut Edison, beberapa hal yang memberatkan Hasyim dalam kasus itu di antaranya menyebar informasi bohong ke publik.

"Hasyim mengaku mengambil tautan di facebook soal partai pendukung teroris lalu melemparnya ke grup whatsapp grup publik. Penyebar hoax via medsos harus ditangkap, polisi jangan pakai standar ganda karena penyebar hoax di Jakarta Timur sudah ditangkap," kata Edison.

Hal lain yang memberatkan Hasyim yakni terkesan menuduh ada partai mendukung teroris.

"Kalau memang yakin ada ya sebutkan saja partai apa. Kalau masih bertanya-tanya juga, ya jangan pande-pandean menyebar isu bohong namanya," tukas Edison.

Diinformasikan, Hasyim SE dalam sebuah grup whatsaap, Rabu (16/5/2018) memposting tautan. Tautan itu bertuliskan 'jangan pilih partai pendukung teroris'.

Tautan di grup yang dihuni nama-nama politisi elit seperti Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan dan Wakil Ketua Golkar Sumut Rolel Harahap itu spontan banyak dikomentari.

"Bisa diproses hukum ni anggota dewan," kata Kader Golkar Sumut yang juga mantan Bupati Tapteng, Syukran Jamilan Tanjung dalam grup whatsapp tersebut.

Soal tautan itu, wartawan mengonfirmasi ulang ke Hasyim SE via pesan whatsapp.

Dikatakan Hasyim via telepon whatsapp, dia menyebut bahwa tautan itu didapatnya dari media sosial facebook.

"Saya dapat di facebook, jadi saya lempar aja ke grup karena saya kepingin tau apa benar ada partai pendukung teroris," kata Hasyim.

Apakah anda meyakini bahwa tautan dari facebook yang kemudian dilempar ke grup publik itu sudah mengandung kebenaran?

Menjawab hal itu, Hasyim justeru mengaku tidak mengetahui tentang kebenaran partai pendukung teroris.

"Saya lihat tu di facebook banyak postingan soal partai pendukung teroris. Saya juga mau tau apa benar ada. Jadi saya lempar aja tautan itu ke grup. Kalau ada kawan-kawan dari grup itu yang tau, ya silakan dikasih tau lewat grup itu," kata Hasyim.

Disinggung soal tindakannya menyebar berita bohong lewat transaksi elektronik yang termaksud dalam UU ITE, Hasyim menyampaikan permohonan maaf.

"Kalau ada yang tersinggung di grup itu saya minta maaf. Tapi gak perlu tersinggung karena saya gak sebut nama partai di situ," tukas Hasyim.