MEDAN - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  hari ini masih dalam tren pelemahannya. IHSG ditutup melemah sebesar 109 Basis poin atau turun 1,8% di level 5.838 level tertinggi IHSG berada di level 5.940 dan level terendah berada di level 5.833. Hal ini dikatakan oleh Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di amna rilis data defisit neraca perdagangan bulan April 2018 disinyalir menjadi pendorong tren pelemahan IHSG pada hari ini. Neraca perdagangan mengalami penurunan di tengah penguatan impor barang migas dan non migas yang cukup besar.

“Meski demikian konsumsi masyarakat juga membaik menjelang Puasa Ramadhan kali ini. namun kebutuhan barang-barang yang tersedia di pasar juga msih didominankan oleh barang yang berasal dari luar negeri sehingga hal ini mendorong kenaikan impor barang-barang non migas,” katanya, Selasa (15/5/2018).

Tak hanya IHSG yang melemah, mayoritas saham di bursa Asia juga mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini dimana Indeks Hangseng melemah 1,23%, kuala lumpur Stock Exchange melemah 0,12%, STI melemah 0,6% dan kospi melemah 0,86%. Pelemahan terjadi seiring dengan laporan data investasi dan penjualan ritel bulan April China yang turun dibawah ekspektasi.

Disisi lain, nilai tukar mata uang Rupiah masih mengalami pelemahan terhadap mata uang dolar AS. Rupiah diperdagangkan di kisaran Rp. 14,000.

“Tidak hanya Rupiah sejumlah mata uang utama lainnya juga mengalami pelemahan baik yuan, bath, yen dan peso yang melemah cukup dalam terhadap dolar AS. Jika dibandingkan dengan negara lainnya, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS masih kecil jika dibandingkan dengan pelemahan yang dialami oleh Argentina yang melemah hingga 17,8%,” pungkasnya.