JAKARTA - Surabaya kembali menjadi sasaran aksi terorisme pada Senin (14/5) pagi. Setelah tiga gereja, giliran Mapolrestabes Surabaya yang berada di Jalan Sikatan menjadi sasaran.

Ada empat orang yang diduga sekeluarga meledakkan bom di pintu masuk markas para Polisi Surabaya itu.

Berdasar rekaman CCTV yang ada di pos sisi Timur Mapolrestabes Surabaya, ada dua motor yang masuk beriringan. Salah satu motor yang berada di depan berboncengan tiga orang.

Salah seorang di antaranya anak kecil. Belakangan diketahui nama anak tersebut adalah Ais yang masih berusia 8 tahun.

Seketika itu ada dua ledakan menggelegar. Sepuluh orang terluka, rinciannya empat polisi yang berjaga di pos dan enam sipil.

Pasca ledakan tersebut ada satu kejadian yang dramatis dan heroik. Kasatreskoba Polrestabes Surabaya AKBP Roni Faisal S. Faton langsung berlari ke arah ledakan.

  Dia spontan mendatangi Ais yang tergeletak namun masih bernapas. Video detik-detik saat Roni menyelamatkan Ais pun viral di medsos.

Pada video berdurasi 14 detik itu, terlihat Ais berdiri setelah bom meledak. Roni langsung berlari ke arah Ais. Dia menggendong Ais menjauh dari sumber ledakan.

Dikonfirmasi wartawan, Roni mengatakan bahwa tindakannya itu spontan. Dia tak tega melihat anak sekecil Ais berlumuran darah. "Cuma satu, kemanusiaan dan rasa iba. Saya melihat korban penuh darah," ujar Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2000 tersebut.

Ledakan terjadi di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5) pagi. Sejauh ini, sudah diketahui jumlah pelaku 4 meninggal dunia, dan 1 anak luka-luka. Sementara dari pihak Kepolisian juga ada 4 orang anggota Polisi yang terluka.***