MEDAN - Calon Gubernur Sumut nomor urut 1, Edy Rahmayadi melakukan kunjungan ke Pasar Pagi Labuhan Deli, Senin (14/05/2018). Kunjungan ini dilakukan Edy guna mengetahui secara langsung harga kebutuhan pokok jelang Ramadhan. Karena menjadi kebiasaan jelang perayaan hari-hari besar harga kebutuhan pokok melonjak.  Selain berbincang dengan pembeli, Edy juga menyempatkan berbelanja sejumlah kebutuhan pokok untuk mengetahui secara pasti harga di pasar tersebut. 

"Selain daging ayam, kebutuhan pokok lainnya relatif harganya masih stabil. Tadi cabai merah seperempat Rp9 ribu.  Kalau daging ayam potong yang sebelumnya Rp28 ribu perkilo tadi Rp38 ribu. Kita berharap pemerintah tetap menjaga kestabilan harga-harga ini agar tidak memeratkan masyarakat," ujar Edy.

Harapan agar kebutuhan pokok tetap stabil juga disampaikan Rafina masyarakat Pekan Labuhan yang saat itu sedang berbelanja. Janda anak tiga ini menaruh harapan besar kepada Edy Rahmayadi mampu memperhatikan kesejahteraan masyarakat kecil seperti dirinya.

"Insya Allah kalau pak Edy jadi Gubernur kami-kami masyarakat kecil ini bisa diangkat kesejahteraannya. Harga-harga kebutuhan pokok juga jangan sampai naiklah. Susah kita apalagi mau Ramadhan ini," ujarnya. 

Tidak hanya mendapat masukan dari para pedagang dan pembeli, dalam kunjungan tersebut mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) yang akrab disapa Ayah Edy mendengar masukan dari para nelayan. 

Seperti yang disampaikan Ruslan yang mengharapkan kelak dibawah kepemimpinan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah (Eramas) kesejahteraan nelayan meningkat. 

"Harapan kami nelayan Pak Edy dan pak Musa memiliki program kerja yang kelak dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya kami para nelayan," harapnya. 

Mendengar harapan perwakilan nelayan, Edy Rahmayadi langsung menegaskan kalau persoalan petani dan nelayan menjadi salah satu prioritas kerja Eramas dalam mewujudkan Sumut Bermartabat. 

"Mewujudkan Sumut Bermartabat salah satunya mengangkat kesejahteraan masyarakat termasuk petani dan nelayan. Kita prihatin, nelayan-nelayan kita jauh dari kata sejahtera. Padahal kita tau satu hari saja nelayan tidak melaut, kita masyarakat ini sudah bingung tidak ada ikan. Ini yang harus kita pikirkan bagaimana nelayan mudah nyari ikan, memiliki penghasilan baik dan juga kenyamanan mereka bekerja terjamin," ujar Edy. 

Usai mengunjungi Pasar Pagi Labuhan, Edy pun berjalan kaki menuju Masjid Raya Al Osmani Medan Labuhan untuk melaksanakan Sholat Duha di Masjid peninggalan Raja Deli Ketujuh Sultan Osman Perkasa Alam pada tahun 1854.*