TAPUT - Pembangunan jembatan di Jalan Desa Siarangarang menuju Desa Pea Tolong, Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara (Taput) atau tepatnya di hulu sungai Aek Situmandi yang dikerjakan bertahap dari anggaran belanja pendapatan daerah (APBD) tahun anggaran (TA) 2014 dan dilanjutkan tahun 2016 lalu, roboh. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Taput Ir Anggiat Rajagukguk melalui Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Laomor Situmorang ST menerangkan, pembangunan jembatan Jalan Siarangarang menuju Desa Pea Tolong, dikerjakan tahap pertama tahun 2014 dan sumber dana APBD TA 2014, senilai Rp 1.614.800.000.

Laomor Situmorang ST menjelaskan, pembangunan tahap kedua atau pinishing tahun 2016, sumber dana APBD senilai Rp 999.800.000. Panjang jembatan 35 meter dengan lebar sekitar 5 meter.

“Pembangunan landasan jembatan rangka besi itu dikerjakan dua tahap. Namun untuk rangka besi diluar nilai proyek pembangunan jembatan. Rangka besi jembatan adalah stok yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum Taput,” jelas Laomor Situmorang ST melalui via seluler.

Robohnya landasan jembatan pada Minggu kemarin, sebut Laomor Situmorang, disebabkan jembatan tertimpa material batu besar dan tanah longsor dari atas gunung. Penyebab tanah longsor, diduga karena adanya aktivitas tambang batu padas di atas gunung.

“Evakuasi rangka besi jembatan, menunggu pembahasan di Pemkab. Terkait penyebab roboh landasan jembatan, biarlah pihak yang berwenang melakukan penyelidikan. Karena secara teknis, pembangunan landasan jembatannya bagus. Namun, jembatan roboh kondisi tertimpa batu besar dan longsoran tanah dari atas gunung,” ujar Laomor Situmorang ST. ***