MEDAN – Pengembangan kawasan Danau Toba sangat penting. Diantaranya untuk melindungi kelestarian alamnya, melestarikan kebudayaan dan kesenian di sekitar Danau Toba, serta status tanah di sekitarnya. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Hj Nurhajizah Marpaung ketika membuka acara seminar nasional “Pengembangan dan Pembangunan Kawasan Danau Toba” di ruang Hermina Centre Universitas Darma Agung (UDA), Sabtu (5/5/2018).

Dikatakan Wagubsu, penyiapan pembangunan dan pengembangan kawasan Danau Toba juga berkaitan dengan sumber daya manusia di daerah yang berkaitan dengan layanan pariwisata  Danau Toba. Maka proyeksi penguatan sumber daya manusia harus terus menerus dilaksanakan.  

“Juga diperlukan sinergi di kalangan masyarakat, pemerintah, tenaga kerja, dan pengelola usaha ke arah profesionalisme,” ujarnya.

Wagubsu menambahkan, zaman kini sudah sangat berubah. Komunikasi, koordinasi dan kepedulian adalah cara yang baik untuk menjadikan daerah ini berdaya saing dan sejahtera.  

"Semua orang harus berkontribusi sesuai kemampuannya. Jangan berpangku tangan, Danau Toba kita adalah warisan Tuhan. Sangat indah dan kita tinggal menjaganya," ujarnya.

Nurhajizah juga menyampaikan, saat ini Pemprovsu sedang mengupayakan pembangunan 50 titik lokasi wisata di sekitar Danau Toba. Sebanyak 25 titik di antara sudah bisa dikunjungi.

"Dengan banyaknya lokasi  ini diharapkan pengunjung tidak hanya sekedar datang kemudian pulang dalam sehari, tapi bisa menghabiskan lebih banyak waktu di Danau Toba karena itu buka hati, dan buka diri. Supaya menyatu dengan pemerintah dalam membangun Sumut," katanya.

Ada satu lagi yang terpenting menurut Wagubsu, yaitu mengajak semua pihak untuk mensuksekan kehadiran asesor untuk kawasan Geopark Kaldera Toba di akhir Juni ini. Semua pihak bisa bekerja sama sehingga Danau Toba dapat menjadi salah satu UNESCO Global Geoparks (UGG).

Sementara itu, Rektor Universitas Darma Agung Dr Jaminuddin Marbun SH MHum mengharapkan seminar nasional ini bisa menghasilkan resume yang baik untuk disampaikan ke Pemprovsu maupun semua pihak yang berkepentingan.

"Hasil resume dalam seminar ini tidak hanya ditulis di buku dan disimpan di perpustakaan tapi kiranya dapat diimplepentasikan, sehingga pengembangan dan pembangunan kawasan Danau Toba segera terwujud," ujarnya.

Hadir sebagai narasumber dalam seminar tersebut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Utara Dr Ir Hj Wan Hidayati, Kepala BBPJN -II Paul Ames Halomoan, dan Direktur  Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT) M Tata S Ridwanullah.

Seminar berisi tentang peranan infrastruktur mendukung pariwisata Danau Toba, dukungan infrastruktur terhadap pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba, konektivitas transportasi mendukung mengembangan kawasan Danau Toba dan Geopark Kaldera Toba menuju international geopark.

Selain diskusi umum, seminar juga di isi dengan pemberian cendera mata "mangulosi" kepada Wagubsu Dr Hj Nurhajizah Marpaung dan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama antara Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BP GKT) dengan Ikatan Kekeluargaan Alumni Teknik Sipil (IKATSI) - UDA disaksikan Wagubsu Nurhajizah Marpaung, Rektor UDA Dr Jaminuddin Marbun SH MHum, Dekan Fakultas Teknik Ir B Saragi dan Ketua IKATSI UDA Ir Asner Silalahi.*