MEDAN - Untuk mengatasi tantangan dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini, Universitas Sumatera Utara (USU) membentuk sejumlah Pusat Kajian dan Pusat Unggulan Iptek. Wakil Rektor III USU, Mahyuddin Nasution mengatakan, pihaknya membentuk 14 Pusat Kajian dan Pusat Unggulan Iptek, dengan rincian 8 pusat unggulan, 5 pusat kajian, dan 1 kelompok kerja.

Sejumlah pusat unggulan yang dibentuk USU tersebut seperti Pusat Unggulan Pengembangan Energi Berkelanjutan dan Biomaterial, Pusat Unggulan Stem Cell, Pusat Unggulan Local Wisdom, dan lainnya.

Sementara pusat kajian yang dibentuk USU seperti Pusat Kajian Halal, Pusat Kajian Umbi-umbian, Pusat Kajian Anti Korupsi, dan lainnya.

"Sedangkan satu kelompok kerja yang kita bentuk adalah Kelompok Kerja Pariwisata Kawasan Danau Toba dan Pariwisata Berkelanjutan (KK-PKDT&PB)," katanya kepada wartawan di ruang rapat Wakil Rektor III USU.

Selain meningkatkan dukungan kepada sektor produksi barang dan jasa, lanjut Mahyuddin, ke-14 pusat kajian dan pusat unggulan Iptek yang dibentuk ini untuk menguatkan sistem inovasi nasional.

Sebutnya, hal itu dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan Iptek, kegiatan riset dan inovasi serta diseminasi hasil-hasil riset yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Selain itu, kata Mahyuddin, juga dapat sesuai dengan Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Iptek serta Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Pengembangan pusat kajian dan pusat unggulan ini merupakan saran dari pemerintah melalui Kemenrisetdikti. Sebab hal ini dianggap perlu di perguruan tinggi agar hasil riset-riset tidak hanya tinggal di universitas saja, tapi juga bisa digunakan masyarakat,” ujarnya.

Ditambahkannya, selain mengembangkan pusat kajian dan pusat unggulan Iptek, USU juga tengah menyelesaikan 700 riset dan penelitian dari para dosen di USU dengan alokasi dana sekitar Rp 31 Miliar yang bersumber dari Kemenrisetdikti Rp 21 Miliar dan dari USU Rp 10 Miliar.

Berikut ke-14 pusat kajian dan pusat unggulan Iptek yang dibentuk USU:

1. Pusat Kajian Ipteks Minyak Atsiri Eucalyptus 2. Pusat Kajian Anti Korupsi 3. Pusat Kajian Selat Malaka Sumatera 4. Pusat Kajian Halal 5. Pusat Kajian Umbi-umbian 6. Kelompok Kerja Pariwisata Kawasan Danau Toba dan Pariwisata Berkelanjutan (KK-PKDT &PB) 7. Pusat Unggulan Local Wisdom 8. Pusat Unggulan Green Chitosan dan Material Maju 9. Pusat Unggulan Sistem Penginderaan 10. Pusat Unggulan Nano Medisin 11. Pusat Unggulan Stem Cell 12. Pusat Unggulan Natural Resources Berbasis Teknologi 13. Pusat Unggulan Teknologi Komunikasi Pemasaran Produk Pertanian Indigenous Sumatera Utara 14. Pusat Unggulan Pengembangan Energi Berkelanjutan dan Biomaterial. ***