ACEH TIMUR - Kobaran api di sumur pengeboran minyak tradisional di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Propinsi Aceh yang terbakar, Rabu dini hari, hingga kini belum bisa dipadamkan. Kapolres Aceh Timur, AKBP Wahyu Kuncoro melalui Kapolsek Ranto Peureulak, Iptu Musa menyatakan, kobaran api hingga pukul 09.00 WIB belum bisa dipadamkan, meskipun sejumlah mobil pemadam kebakaran sudah dikerahkan ke lokasi.

"Petugas masih melakukan evakuasi korban dan berupaya memadamkan kobaran api," ujarnya.

Informasi yang diperoleh dari warga sekitar, sekira pukul 00.30 WIB, salah satu sumur pengeboran tersebut menyemburkan minyak mentah hingga tumpah dipermukaan tanah. Warga yang mengetahui luapan minyak itu, berdatangan ke lokasi guna mengumpulkan tumpahan minyak mentah ke dalam drum penampung.

Tanpa diduga, ada percikan api sehingga dengan cepat membakar sumur dan menyambar ke segala penjuru yang sudah terlebih dahulu digenangi minyak mentah. Dua unit mobil pemadam kebakaran dari Pos Peureulak datang ke lokasi guna memadamkan kobaran api.

Namun, upaya itu belum menuai hasil, kendati petugas pemadam sudah dibantu warga sekitar untuk menjinakkan "Si Jago Merah". Akibat kebakaran tersebut, sedikitnya sepuluh orang meninggal dunia dan 40 orang lainnya menderita luka bakar serius.

Korban luka bakar dilarikan ke Puskesmas Ranto Peureulak dan sejumlah rumah sakit seperti RSUD dr Zubir Mahmud, di Peudawa, RS Graha Bunda Idi, RS Sultan Abdul Aziz, Peureulak dan RSUD Kota Langsa.

Sejauh ini, petugas pemadam kebakaran beserta masyarakat sekitar masih berupaya memadamkan api yang terus menyala dari dalam sumur berkedalaman 250 meter itu. Lokasi sumur pengeboran yang berada di dekat permukiman warga sehingga menghanguskan tiga unit rumah.

Sampai saat ini, personel Polsek Ranto Peureulak maupun pihak terkait lainnya masih mendata jumlah korban meninggal dunia maupun luka-luka. Sementara, kerugian materi akibat peristiwa kebakaran tersebut belum diketahui secara pasti. (ant)