LUBUKPAKAM - Siswa Sekolah Menengah Kejuran (SMK) Dwitunggal Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, menciptakan drone dari barang bekas. Drone hasil ciptaan siswa mampu terbang dengan ketinggian 10 meter lebih dengan membawa beban lebih dari setengah kilogram dan terbang selama sepuluh menit.

Pembuatan drone karya siswa Dwitunggal ini berawal dari rasa penasaran dimana drone sedang hits di kalangan pecinta fotografi dan videografi. Karena rasa ingin tahu yang tinggi ,kedua siswa kelas sebelas yakni Fauzi Azli dan Dendi Waluyo kemudian bertekad untuk menciptakan drone dari barang bekas.Sebagai penggerak baling baling,para siswa menggunakan dinamo bekas dari mobil tamia mainan yang telah rusak dan tidak terpakai.

Kerangka drone terbuat dari almunium sehingga lebih ringan, keempat kaki drone menggunakan barang bekas mainan masakan anak-anak. Untuk penggerak drone menggunakan batrai cas. Remote control untuk menerbangkan drone masih mereka beli di toko

Kedua siswa tersebut menggunakan fasilitas wifi yang disambungkan dari remot kontrol ke badan drone, sehingga drone dapat diterbangkan dan dengan mudah dikendalikan.

“Awalnya kita penasaran aja karena drone makin hit di tengah masyarakat. Lantas kita merakit drone. Jadi idenya dari rasa penasaran itu. Kemudian kita dan siswa lainya mencoba membuat drone dari bahan bekas dengan didampingi guru pembimbing. Selama enam bulan melakukan uji coba, baru berhasil menciptakan drone dari barang bekas,” kata Fauzi disela Car Free Day dan peringatan Hari Bumi yang dihadiri Plt Bupati Deliserdang H Zainuddin Mars di Jalan Diponegoro Lubukpakam, Minggu (22/4/2018).

Ke depannya, tambah Fauzi, mereka akan mencoba menciptakan drone dengan menggunakan fasilitas android, sehingga mampuh membawa kamera.

Kepala Dinas Pendidikan Deliserdang Wastianna Harahap mengaku bangga dan senang karena anak–anak Deliseredang dapat menciptakan hasil karya yang sangat luar biasa. Wastianna juga berharap ke depannya dapat di tinggkatkan kembali ilmu-ilmu yang telah digali di sekolah Dwitunggal.

“Kita dari Dinas Pendidikan akan terus mendukung siswa-siswi untuk berkarya,dan kita minta agar sekolah Dwitunggal menjadi contoh bagi sekolah lainnya di Deliserdang untuk menciptakan karya,” harap Wastianna.