MEDAN - Kawasan Jalan AH Nasution merupakan lokasi yang padat arus lalu lintas dan rawan terjadi kecelakaan, termasuk bagi pejalan kaki yang menyeberang jalan. Namun sayangnya, hingga kini belum ada satu pun terdapat jembatan penyeberangan. Padahal, jalan tersebut kerap digunakan masyarakat sekitar untuk menyeberang jalan guna melakukan aktivitasnya sehari-hari.

Wahyu, salah seorang warga Jalan Karya Jaya, Medan Johor, menuturkan, perlu juga memang dibangun jembatan penyeberangan di Jalan AH Nasution. Sebab selain masyarakat sekitar, banyak juga pejalan kaki yang menyeberang jalan.

"Contohnya, di jalan itu kan ada rumah sakit (Mitra Sejati). Soalnya, tidak semua orang yang berobat membawa kendaraan sendiri. Pasti ada juga yang naik angkot dari arah Simpang Pos menuju Amplas. Mereka tentunya harus menyeberang jalan untuk sampai ke rumah sakit itu. Belum lagi pegawai di rumah sakit tersebut," ungkapnya, Minggu (22/4/2018).

Diutarakan dia, tak hanya itu saja setiap tahunnya di Asrama Haji selalu dipenuhi calon jamaah yang akan berangkat ke tanah suci. Seringkali, keluarga calon jamaah hilir mudik menyeberang jalan hanya karena ingin mengantakan sesuatu atau sekedar bertemu.

"Kita kan enggak tahu apa keperluan keluarga calon jamaah datang ke sana. Mungkin saja ada barang lupa dibawa, sehingga harus diantarkan," ucapnya.

Lain halnya dengan Herman, warga Jalan AH Nasution, Medan Johor. Ia menyampaikan, bahwa memang harus dibangun jembatan penyeberangan karena terdapat salah satu sekolah milik Yayasan St Petrus di Jalan Luku I. "Setiap paginya banyak anak sekolah yang menyeberang jalan. Kalau siang dan sore hingga malam hari, giliran anak kampus di STMIK Triguna Dharma. Jadi, jelas sangat dibutuhkan dibangun jembatan penyeberangan," sebutnya.

Menanggapi keluhan warga, Wakil Ketua Komisi A DPRD Medan Proklamasi K Naibaho mengatakan, pembangunan jembatan penyeberangan di jalan yang berstatus Jalan Nasional itu memang harus dibangun. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya tabrakan terhadap pejalan kaki. Ditambah lagi, pulau jalan dipasang pagar.

"Hendaknya Pemko Medan membangun jembatan penyeberangan untuk pejalan kaki. Sebab, daerah itu padat penduduk dan arus lalu lintas serta rawan kecelakaan," ujarnya.

Ia menyebutkan, dengan dibangunnya jembatan tersebut maka mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas bagi pejalan kaki. Jembatan itu hendaknya dibangun persis sebelum fly over Simpang Pos dan di depan Asrama Haji.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat menuturkan, saat ini memang jembatan penyeberangan yang ada di Medan sangat minim. Bahkan, kata dia, bisa dihitung dengan jari seperti di depan Masjid Raya, Balai Kota, Carefour Jalan Gatot Subroto dan lainnya.

"Jembatan penyeberangan yang telah berdiri banyak dibantu oleh sponsor. Untuk itu, kita akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman & Penataan Ruang guna menyediakan lebih banyak lagi," harapnya.