MEDAN - Beredarnya secara viral video kampanye hitam terhadap calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mendapat perhatian Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumut.

Mereka segera melakukan penyelidikan tentang konten dan pelaku penyebaran video tersebut.

Video tersebut berisi ajakan tidak memilih Edy bersama pasangannya Musa Rajekshah (Ijeck) atau Eramas akibat tindakan Edy dimasa lalu yang dianggap melukai hati dan perasaan rakyat kecil yakni petani.

Digambarkan Edy yang saat itu menjabat sebagai Pangdam Bukit Barisan (2012) menghardik dan mengusir paksa petani yang sedang memperjuangkan tanahnya dengan cara berdemonstrasi di gedung DPRD Sumut.

Sebelumnya saat masa kampanye berlangsung (Januari), sesungguhnya video tersebut sudah beredar luas. Namun Edy yang menjadi sasaran tembak tidak menggubrisnya. Dalam salah satu kesempatan pertemuan dengan wartawan di Hotel Garuda Medan dia malah menantang siapa saja mengulang-ulang penayangan video tersebut.

Kali ini dengan materi serupa disisipkan ajakan untuk tidak memilih Eramas pada Pilgubsu mendatang.

"Kami segera akan melakukan penyelidikan terhadap video itu, tentang konten ajakan tidak memilih pasangan tertentu dan pelakunya," kata Ketua Bawaslu Sumut Syafrida Rahmawati Rasahan di sela-sela Rapat Pleno Terbuka Penetapan Daftar Pemilih Tetap oleh Komisi Pemilihan Umum Sumut di Hotel Adi Mulia Medan.

Tegas Syafrida, jika di dalam video tersebut terdapat unsur pelanggaran pidana pemilu maka pengusutannya akan diserahkan ke sentra Penegakan Hukum Terpadu atau Gakkumdu.***