BAHOROK - Meski tak lagi identik dengan pusat rehabilitasi orang utan, berganti menjadi daerah pengamatan orang utan,  Bukit Lawang yang terletak di sebelah timur Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) masih menjadi tujuan wisata primadona bagi wisatawan asing maupun lokal. "Pemerintah Provinsi Sumut yang kami siapkan memastikan infrastruktur sebagai skala prioritas. Bahorok dan kawasan TNGL seperti Bukit Lawang, ada dalam prioritas itu," kata Calon Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, saat mengunjungi Pusat Pengamatan Orang Utan di Bukit Lawang, Jumat (20/4/2018).

Menurut Edy, itu harus direalisasikan karena urgensi kawasan yang tidak hanya seputar wisata, tapi juga lingkungan hidup, pelestarian hutan dan sentra-sentra ekonomi pedalaman.

"Jadi untuk memperluas akses daerah, infrastruktur menjadi program utama kami," ujarnya.

Ketua PHRI Bukit Lawang, Aca, mengatakan, saat ini Bukit Lawang masih sering dikunjungi wisatawan, selain untuk trekking dan mengamati keberadan orang utan.

Di kawasan Bukit Lawang wisatawan dapat menikmati panorama alam seperti air terjun, gua kelelawar, mengelilingi desa dan menikmati suasana pinggir sungai, atau menyusuri sungai dengan mengunakan Rive Tubing, rafting menaiki ban dalam dan mengarungi jeram sungai.

"Setelah tak lagi sebagai pusat rehabilitasi orang utan memang kunjungan wisatawan asing ke Bukit Lawang ini mengalami penurunan. Mereka banyak lari Kalimantan karena disana masih ada pusat rehabilitasinya," ujar Aca.

Aca pun mengatakan merosotnya minat wisatawan ke daerah Bukit Lawang berimbas pada ekonomi masyarakat.

Oleh karenanya perlu upaya serius dan dukungan pemerintah agar perekonomian masyarakat di kawasan Bukit Lawang yang telah mendunia dan lama populer karena keindahan alamnya dengan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang kaya dengan berbagai jenis flora dan satwa langka bergairah kembali.

"Potensi alam kita sangat luar biasa. Tinggal bagaimana menatanya. Yang perlu itu penyediaan sarana infrastruktur jalan penghubung antar satu lokasi ke lokasi wisata lainnya. Makanya saya yakin jika Pak Edy jadi Gubernur Sumut nanti persoalan ini dapat terselesaikan."

"Jadi tidak hanya kelestarian hutan saja yang terselesaikan tapi juga peningkatan kesejahteraan rakyat di Kawasan Bahorok juga terwujud," harap Aca.

Senada, tokoh masyarakat Bahorok, Buyung juga meyakini kalau persoalan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat akan lebih baik lagi.

Oleh karenanya, Buyung pun menegaskab kalau masyarakat khususnya di Kecamatan Bahorok siap memenangkan Eramas pada Pilgubsu 27 Juni 2018.

"Insya Allah di Bahorok ini Pak Edy bisa menang 100 persen. Semoga Pak Edy bisa membawa Sumut lebih baik lagi nantinya," ujar Buyung.