JAKARTA - UU MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) telah disahkan. Salah satu pasalnya disebut-sebut membuat anggota DPR antikritik. Pasal tersebut adalah pasal 122. Dimana Pasal tersebut memberi wewenang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) mengambil langkah hukum bagi pihak yang ingin merendahkan DPR.

Namun Ketua DPR RI Bambang Soesatyo sendiri menolak anggapan tersebut. Ia justru membuka kesempatan luas kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mengkritik lembaga legislatif itu.

Dengan alasan di atas, Bamsoet sapaan akrab Bambang Soesatyo pun menggandeng sejumlah media untuk menjadi wadah bagi masyarakat yang ingin memberikan masukan dan kritik untuk lembaga terhormat itu melalui 'Lomba Meme Kritik DPR'. Masyarakat diberikan kesempatan untuk mengkritik DPR dengan lugas, kreatif dan membangun melalui lomba ini. Periode lomba kritik DPR ini resmi dibuka mulai hari ini,  Kamis (19/4/2018) sampai dengan (15 Agustus 2018) mendatang.

"Kenapa saya mendorong lomba kritik terbaik di DPR, karena bagi kami kritik itu pupuk, saya ingin DPR ini tumbuh besar seperti beringiny. Karena tanpa kritik kita tahu dimana memulai melakukan perbaikan. Selama ini pengkritik terbaik saya anak di rumah," ujar Bamsoet pada saat hadir dalam Diskusi Wartawan Parlemen dengan tema 'Tolak Ukur Kebebasan Kritik DPR?', Kamis (19/4/2018).

Dengan adanya lomba tersebut, Bamsoet berharap mendapatkan dukunga agar dirinya tahu apa yang harus diperbaiki pada lembaga yang ia pimpin.

"Karena tanpa kritik kita tidak tahu dimana memulainya. Selama ini saya sering medapat masukan dari teman-teman wartawan yang kemudian saya berfikir bagaimana untuk menjadikan lembaga DPR sebagai wadah bagi Masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya. Karena di DPR ini merupakan sumber berita, sumber informasi yang bisa membuat negara ini bisa gaduh dan bisa juga adem tentram," tandasnya.

Politisi Golkar ini juga mengaku, setiap pagi hari selalu memberi komentar atau statment sebagai pimpinan DPR dalam menanggapi isu-isu terkini. Mulai dari Komisi I sampai Komisi XI.

"Sebenarnya yang saya lakukan hanya pancingan untuk mendorong seluruh Anggota DPR agar selalu menyampaikan apa yang sedang dikerjakan, apa yang sedang dilakukan anggota komisi bersama mitranya guna membantu masyarakat. Kalau kita tidak mau dikritik maka anomali juga. Kita ini pengawas yang mengkritik pemerintah, nah kalau kita dikritik marah itu gak fair juga kan," pungkasnya.