JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menengarai keputusan sejumlah elit politik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari dua kubu berbeda hengkang lantaran tidak puas dengan kebijakan mendukung Jokowi.

Hal tersebut disampaikan Yusril usai mendampingi tersangka kasus penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Liquiditas Bank Indonesia (BLBI), Syafruddin Arsyad Tumenggung (SAT) dalam penandatanganan sejumlah berkas. 

"Ya, dari dua kubu pokoknya yang sama-sama tidak puas dengan kebijakan-kebijakan yang ditempuh oleh partai. Kalau dulu itu tidak setuju dengan dukung Ahok ya, kalau sekarang ini tidak setuju karena barangkali mau dukung Jokowi gitu," ujarnya di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/4)

Yusril menambahkan, pihaknya menyambut bergabungnya para elit PPP baik dari kubu Djan Faridz maupun Romahurmuziy dengan tangan terbuka. 

"Kami welcome aja dan ini di daerah-daerah sudah banyak sekali yang bergabung, terutama di Aceh misalnya ada Abu Yus yang sangat terkenal, dan Ketua DPR Aceh juga sudah, dulunya PPP, sekarang bergabung juga ke PBB. Itu betul terjadi," bebernya. 

PPP Khitah menganggap kubu Romahurmuziy maupun Djan Faridz sudah melenceng dari khitah perjuangan partai.

Selain itu PPP Khitah mengemukakan alasan mereka pindah ke partai yang dipimpin Yusril Ihza Mahendra itu karena PBB masih konsisten berjuang membela umat Islam. ***