PERCUT - Dedi Herianto (43) warga Jl. Anugerah, Kampung Agas, Dusun VIII, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, kembali mendatangi Polsek Percut Sei Tuan.

Kedatangan Dedi untuk mempertanyakan kasus kebakaran rumahnya yang terjadi pada 30/6/2017 lalu. Menurutnya, rumahnya itu sengaja dibakar orang dan pelakunya sampai saat ini belum juga ditangkap polisi. Sementara laporannya yang tertuang dalam STTLP/412/K/VI/2017/SPKT PERCUT, sudah diterima.

“Saya sudah diperiksa penyidik Polsek Percut Sei Tuan. Begitu juga dengan Olil tetangganya yang dicurigai kuat sebagai pelaku pembakaran juga sudah diperiksa,” ujarnya.

Selang satu bulan diperiksa, Olil yang dicurigainya kuat sebagai pelaku sudah tidak lagi tinggal di rumahnya. Dan anehnya, tak satu orang pun yang mengetahui dimana keberadaannya.

"Istrinya juga tidak mengetahui keberadaan si Olil. Tak mungkin istrinya sendiri tidak tau," kata Dedi.

Dedi juga menceritakan mengapa ia menaruh curiga dengan tetangganya itu. Dijelaskannya, dua bulan sebelum kejadian, dia dan Olil bertengkar mulut akibat Olil membuat kolam ikan tepat di samping rumahnya.

Dan dinding kolamnya dibuat Olil satu dinding dengan rumah Dedi. Akibatnya, air kolam ikan itu merembes ke dalam ruangan kamar anak korban bernama Aris.

Merasa tak nyaman, Dedi mencoba berkordinasi dengan kepala lingkungan (kepling) agar Olil segera memindahkan kolam ikannya itu.

Tapi hasil pemeriksaannya, petugas mengatakan si Olil itu belum bisa ditetapkan sebagai tersangka karena belum cukup bukti. Kebakaran tersebut membuat anaknya Haris menderita luka bakar di bagian perut dan paha kirinya.

Peristiwa kebakaran rumah itu terjadi saat Dedi dan istrinya tidur di kamar. Sementara anaknya yakni, M Rafli (10), M Nazril Ilham (5) dan M Haris Harianto (14) tidur bersebelahan dengan kamarnya. Sekira pukul 03.00 Wib, tiba-tiba kamar tidur anaknya terbakar hingga menghanguskan tempat tidur.

Dedi meyakini, kamar tidur anaknya tiba-tiba bisa terbakar karena ada unsur kesengajaan. Sebabnya, dalam insiden itu, ditemukan kaleng cat, lima mancis dan benang nilon. Anaknya Haris, tidur tepat di samping dinding kamar sehingga kaleng yang sengaja diletakkan di celah pentilasi jatuh tepat di dadanya sehingga dada dan kaki kirinya terbakar api.

"Masuknya dari celah pentilasi kamar dek. Aku yakin kaleng itu dimasukkannya dengan cata dijolok pakai gala bambu. Karena usai kejadian, aku melihat ada gala bambu disamping rumahku," sebut Dedi lagi.

Pasca kejadian itu, petugas memasang garis polisi di seluruh rumahnya dan Dedi bersama keluarga terpaksa mengungsi ke rumah tetangga. Namun, karena untuk menjalankan kegiatannya sehari hari, ia terpaksa memasuki rumahnya kembali.