MEDAN - Banyak hal yang perlu dievaluasi dalam pelaksanaan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU).

Pasalnya, pelaksanaan PRSU ke 47 merupakan yang terburuk dalam 10 tahun terakhir.

"Direct Selling (Penjualan Langsung) tahun ini turun dibandingkan tahun lalu, bahkan sejak 10 tahun terakhir," kata Ketua Yayasan PRSU, Nuzirwan Lubis saat menyampaikan laporan pada kegiatan penutupan PRSU ke 47.

Meski begitu, Nuzirwan enggan membeberkan berapa jumlah omzet direct selling yang dimaksud.

Nuzirwan menyebut tidak ada kendala berarti selama satu bulan pelaksanaan PRSU. "Semua berjalan baik dan kondusif," jelasnya.

Dia menyebut berbagai hal dilakukan untuk menarik minat masyarakat agar bersedia hadir ke PRSU. "Berbagai ajang kompetisi dilakukan mulai dari kompetisi bernyanyi, stand up komedi dan sebagainya," imbuhnya.

Selain itu, Nuzirwan menyebut akan ada penilaian untuk Paviliun terbaik. Di mana, juri yang menilai berasal dari kalangan independen.

Kepada Gubernur Sumut, Nuzirwan mengucapkan terimakasih atas bimbingan, arahan selama pelaksanaan, terutama ingin menjadikan PRSU sebagai miniatur Provinsi Sumut.

Seperti diketahui PRSU ke 47 digelar selama satu bulan penuh mulai 16 Maret - 16 April 2018.