LABUHANBATU - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB), Lidyawati Harahap resmi menutup pelatihan managemen alat kontrasepsi (alkon) bagi petugas Faskes yang digelar sejak 12-13 April 2018, Jumat (13/4/2018) di Aula Hotel Darma Melati Rantauprapat. Lidyawati berharap, pelatihan management alkon yang berlangsung selama dua hari itu, dapat meningkatkan pelayanan bagi masyakarat terkhusus petugas Faskes yang berada di tingkat kecamatan.

"Kita berharap tidak ada lagi hambatan alkon yang berada di faskes tingkat kecamatan," harapnya.

Apalagi, sambung Lidyawati, saat ini permintaan masyarakat dalam pemasangan alkon jenis implan telah meningkat. Kondisi itu harus dapat diatasi dengan memprioritaskan daerah yang membutuhkan, walaupun terkadang pasokan alkon harus menunggu kiriman dari provinsi.

Ke depan, tambah Lidywati, yang berhak menerima alkon adalah petugas faskes yang telah mengikuti pelatihan.

"Pengadaan alkon saat ini dari provinsi. Jadi, alkon yang ada di kabupaten akan kita utamakan pendistribusiannya di kecamatan yang paling membutuhkan. Itupun, yang berhak menerima alkon adalah petugas faskes," paparnya.

Sebelum menutup acara pelatihan itu, Lidyawati juga mengucapkan terimakasih kepada Heri Firdaus selaku narasumber pelatihan management alkon yang berasal dari program Pilihanku BKKBN Provinsi Sumut.

"Kami ucapkan terimakasih kepada narasumber. Semoga ilmu yang diberikan dapat menjadi bekal bagi petugas faskes yang mengikuti pelatihan ini,"

Sementara, Kabid Keluarga Berencana, Nurhety Lumban Tobing selaku penanggung jawab pelatihan menyampaikan ribuan terimakasih kepada peserta yang telah antusias mengikuti pelatihan selama dua hari tersebut.

"Saya ucapkan ribuan terima kasih kepada para peserta pelatihan yang telah berpartisipasi mengikuti pelatihan ini selama dua hari yang telah mengorbankan waktunya dan meninggalkan anak dan keluarga di rumah demi mengikuti pelatihan ini," jelasnya.

Dirinya berharap, pelatihan ini dapat dijadikan motivator yang harus dikembangkan dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya.

"Semoga pelatihan ini dapat menambah ilmu dan bekal untuk mengikuti gelombang zaman sekarang ini," papar Nurhety.