MEDAN - Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Sumatera Utara terutama di Kota Medan bahwa penyalurannya tak merata. Sebab KPM hanya menerima bantuan sekali saja di tahun 2017 dan selebihnya kosong. Keluhan ini disampaikan langsung kepada Tim Rombongan Komisi IV DPR RI dalam peninjauan secara langsung BPNT terhadap keluarga penerima manfaat di Kota Medan, Kamis (12/4/2018) di Gudang Bulog Jalan Mustafa.

Seperti yang disampaikan salah satu perwakilan KPM dari BPNT, Masriani Ritonga. Warga Medan Perjuangan ini bertanya langsung ke rombongan anggota Komisi IV DPR RI bahwa dirinya baru sekali menerima bantuan ini pada tahun 2017 saja selanjutnya ia tak mendapatkan lagi.

“saya dan ada kawan-kawan yang juga baru sekali menerima bantuan ini pak, pada bulan Oktober tahun 2017 lalu dan sampai sekarang kartunya kosong. Jadi gak dapat bantuan lagi,” ceritanya pada anggota Komisi IV DPR RI dan di depan para penerima bantua lainnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Daniel Johan mengatakan masih banyak keluhan masyarakat atas penyaluran BPNT seperti kosongnya dana dalam ATM yang seharusnya menjadi hak masyarakat serta kualitas pangan yang diterima belum sesuai standart.

"Ini akan kami bahas di pusat. Ada data yang double menjadi alasan BRI sehingga masyarakat belum bisa menerima. Ini nanti akan kami pertanyakan dengan Kemensos dan BRI agar tidak terulang," ujarnya.

Untuk itu Ia mewakili seluruh rombongan kehadiran kami disini untuk melihat langsung ke lapangan baik persipan ada perubahan sistem sejauh mana kesiapan kementrian sosial dan bulog.

“Masukan dari masyarkat yang menerima bantuan ini apakah lebih baik atau sudah diterimakah atau lebih menyulitkan ini yang ingin kami dengar dan akan diperbaiki ke depannya,” pungkasnya.