LABUHANBATU - Saat lawatannya ke Kabupaten Labuhan Batu, calon Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memanfaatkan waktunya dengan bersilaturahmi bersama nelayan di Kecamatan Panai Tengah dan Kecamatan Panai Hilir. Edy yang hadir bersama istri Nawal Lubis harus menempuh jalur air dengan menggunakan kapal motor menyeberangi Sungai Barumun.

Setibanya di dermarga kapal Kelurahan Labuhan Bilik, Kecamatan Panai Tengah, Labuhanbatu, Calon Gubernur yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Musa 'Ijeck' Rajeksahah disambut dengan pencak silat dan kelompok Rabana.

Dengan menggunakan becak motor selanjutnya Edy menuju kegiatan pertamanya di rumah salah satu tokoh masyarakat bernama Lukmanul Hakim. Di lokasi ini para ibu kembali menyambut kedatangan Edy dan rombongan dengan menampilkan musik rabana dan lantunan salawat nabi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Labuhan Batu, Andi Suhaimi Dalimunthe, dan ratusan masyarakat.

"Kami mendukung dan siap memenangkan calon Gubernur kami Bapak Edy Rahmayadi yang berpasangan sengan pak Ijeck," ujar Lukmanul Hakim usai mengupah-upah Edy Rahmayadi bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

Setelah bersilaturahmi selanjut Edy Rahmayadi melanjutkan perjalanan ke Kelurahan Sei Berombak Kecamatan Penai Hilir. Di lokasi ini, Edy kembali disambut pemain pencak silat dan kelompok rabana yang melantunkan salawat nabi. Di bawah tenda telah menunggu ribuan masyarakat yang terlihat antusias meneriakan yel yel perjuangan, Eramas Menang dan Sumut Bermartabat. Bahkan sebelum memasuki lokasi acara Edy Rahmayadi telah disambut masyarakat yang pada umumnya bermata pencarian nelayan dan petani. Selain bersalaman masyarakat minta poto bersama.

"Pak Gubernur, foto Pak," ujar salah seorang warga sambil memberikan sekotak kue kepada mantan Pangkostrad itu.

Dihadapan ribuan masyarakat, partai politik koalisi pemenangan Eramas, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh pemuda Edy menegaskan bahwa perlu adanya usaha bersama yang berlandasan keberanian, kejujuran dan keikhlasan untuk mengembalikan martabat Sumut dengan mengangkat kesejahteraan para nelayan dan petani. Untuk mewujudkannya salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan khususnya kepada anak-anak nelayan dan petani.

Dikatakan Edy, hampir di setiap perkampungan nelayan persoalan utama yang dihadapi adalah persoalan pendidikan. Hal ini dikarenakan para generasi mudanya telah terbiasa melihat dan membantu orangtuanya dalam mencari nafkah sehingga kerap mengabaikan pendidikan.

"Tanpa adanya pendidikan mustahil kita bisa membangun daerah kita. Tanpa pendidikan maka akan sulit mengangkat kesejahteraan masyarakat kita. Makanya salah satu perioritas saya adalah persoalan pendidikan khususnya di daerah-daerah perkampungan nelayan," ujar Edy.

Ironisnya lagi, lanjut Edy, pemerintah yang seharusnya hadir untuk mensejahterakan dan mencerdaskan bangsa malah absen dalam memenuhi kebutusan dasar termasuk juga pendidikan.

"Berdasarkan data BPS, Provinsi Sumut peringkat enam terendah dalam hal penganggaran untuk pendidikan dari 34 Provinsi yang ada. Bagaimana kita bisa berharap melahirkan generasi yang andal. Ini menjadi pekerjaan rumah saya. Bersama prioritas lainya, persoalan pendidikan akan menjadi fokus kita di 100 hari pertama jika dipercaya memimpin Sumut," tegasnya.

Edy pun menegaskan, dengan kekayaan alam yang dimiliki Sumut sangat naif jika saat ini masih banyak masyarakat yang tidak sejahtera. Oleh karenanya, Edy berharap dukungan doa dari para tokoh agama, tokoh adat dan masyarakat agar bersama-sama mewujudkan Sumut Bermartabat.