Medan - Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Medan, Hasyim meminta kepada PT Paruh Cakrawala Membentang (PCM), pemenang tender pengelola cleaning service di gedung DPRD Kota Medan meminta untuk tidak memberatkan para cleaning service DPRD Kota Medan.

Hasyim meminta agar PT PCM tidak membuat berbagai syarat yang memberatkan para cleaning service tersebut, seperti mengikuti program pelatihan kerja yang dikenakan biaya sebesar Rp 2,5 juta per satu orang cleaning service, menjadikan ijazah sekolah sebagai jaminan kerja di PT PCM dan lainnya.

“Baru inilah pemenang tender menimbulkan persoalan dengan alasan pelatihan kerja yang malah menjadi beban. Kita justru bertanya dibalik pelatihan ini akankah ada fee yang diambil dari tiap pekerja untuk sejumlah oknum. Jika ini terjadi maka harus diusut, termasuk siapa sebenarnya PT Paruh Cakrawala Membentang dan apakah perusahaan ini benar-benar perusahaan dengan kualifikasi terbaik dalam bidang jasa tenaga kerja atau hanya sekedar titipan saja untuk mencari keuntungan,” ungkapnya.

Hasyim pun menghimbau kepada para cleaning service DPRD Kota Medan untuk menolak syarat-syarat yang memberatkan para cleaning service tersebut.

“Kita himbau para cleaning service itu jangan mau menerima dan menandatangani berkas itu.Karena ini sebuah trik untuk menghindari dari segala persoalan dan juga tuntutan,” ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan pengakuan langsung cleaning service mengaku kepada wartawan, Jumat (6/04/2018) bahwa mereka diminta untuk bersedia menandatangani berkas pengajuan untuk pelatihan.

”Kami awalnya menolak biaya sebesar Rp 2,5 juta yang katanya untuk admstrasi dan seragam, tapi saat kami mengadu ke Komisi B malah dinyatakan biaya untuk pelatihan dan mendapatkan sertifikat, tapi justru sekarang lain lagi,” ungkap cleaning service yang enggan menyebutkan namanya itu.