MEDAN-Meski terjadi peningkatan jumlah sekolah yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sumatera Utara (Sumut), namun belum mencapai angka 100 persen.
 
Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Sumut menilai, masih banyak sekolah di Sumut belum siap menerapkan UNBK. Oleh sebab itu, Pemerintah Pusat terkesan tetap memaksakan pelaksanaan UN secara online ini.
 
"Kami mendapatkan data dan informasi, saya melihat belum siap untuk UNBK. Belum siapnya, karena masih banyak sekolah belum memiliki fasilitas untuk UNBK," ungkap Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar, Rabu (4/4/2018).

Menurut Abyadi, kesiapan untuk melaksanakan UNBK terlihat dari sekolah yang memiliki fasilitas seperti komputer. Sebab, masih banyak sekolah belum perangkat utama untuk menerapkan UN online tersebut.

"Harusnya sekolah pelan-pelan melakukan pengadaan yang dibantu dengan Pemerintah Daerah. Artinya,  harus dilakukan bersama dan bukan tanggung jawab sekolah saja," sebut dia.
 
Kata Abyadi, fakta ditemukan pihaknya banyak sekolah memanfaatkan siswa untuk memenuhi fasilitas tersebut. Ditemukan di sejumlah sekolah meminjam laptop kepada orang tua siswa. Bahkan, kabarnya meminta uang kepada orang tua atau siswa untuk membeli komputer.

"Ini artinya sekolah belum siap, seharusnya mereka memiliki sendiri. Selain itu, pengadaan yang diciptakan Pemerintah Daerah saya belum melihat melalui Dinas Pendidikan Provinsi. Bahkan, pemberitaan saja tidak pernah kita lihat Pemerintah Daerah ini membantu komputer untuk pelaksanaan UNBK untuk sekolah ini, misalnya," pungkas Abyadi.
 
Ia menambahkan, pihaknya akan mengawasi terus pelaksanaan UNBK tahun ini mulai dari tingkat SMP hingga SMA/SMK sederajat.
 
"Kami tidak ada kordinasi dan pola kami melakukan pengawasan dilakukan secara serentak pada beberapa daerah di Sumut. Termasuk, kami pertanyakan komputer dari mana," tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur Sumut (Gubsu) Erry Nuradi mengklaim bahwa sekolah yang mengikuti UNBK tahun terjadi peningkatan signifikan. SMK misalnya, sudah mencapai 95,69 persen atau 889 sekolah dari 929 SMK yang ada.
 
Tak sekolah, peningkatan juga terjadi pada humlah siswa SMK yang mengikuti UNBK tahun 2018. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Sumut dengan jumlah total yang ikut ujian mencapai 89.418 orang, sekitar 97,9 persen atau 87.554 siswa di antaranya sudah mengikuti UNBK.
 
Hanya 1.874 siswa atau sekitar 2,1 persen saja yang mengikuti ujian nasional dengan menggunakan pensil dan kertas.

"Jumlah sekolah dan siswa yang UNBK tahun ini merupakan suatu kemajuan. Di era teknologi saat ini diharapkan agar Dinas Pendidikan Sumut dapat mempertahankan dan meningkatkan jumlah saat ini, sehingga seluruh SMK yang ada dapat mengikuti UNBK," ujar Erry baru-baru ini.
 
Untuk diketahui, UNBK tingkat SMK akan dilaksanakan pada 2 hingga 5 April 2018. Sedangkan, UNBK tingkat SMA pada 9 hingga 12 April.